Home Milenial Sumpah Pemuda Dukung Difabel ala Penerima SATU Awards

Sumpah Pemuda Dukung Difabel ala Penerima SATU Awards

Banjarmasin, Gatra.com – Peringati Sumpah Pemuda ke-92, Astra ungkapkan inspirasi dari salah satu penerima SATU Indonesia Awards asal Kalimantan Selatan (Kalsel). Muhammad Aripin yang adalah pendiri Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar, berupaya memberdayakan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anak jalanan hingga kaum difabel untuk dilatih dan berkarya membuat berbagai macam kerajinan tangan, salah satunya tas purun.

Di Kalsel, ibu-ibu yang belanja ke pasar tradisional terbiasa menggunakan tas purun sebagai kantong untuk membawa berbagai macam barang belanja. Pemakaian kantong plastik sekali pakai tentunya menjadi berkurang.

Salah satu peserta pelatihan membuat tas purun sebagai pengganti kantong plastik sekali pakai dan juga untuk mendorong pemulihan ekonomi di Banjarmasin, Kalsel. (Dok. Astra/fly)

Purun merupakan sejenis rumput yang banyak tumbuh disana. Sejak dulu, warga mengenal purun hanya untuk bahan pembuatan bakul atau kantong belanja. Di tangan Aripin, purun disulap menjadi tas kantong belanja yang digunakan untuk menggantikan kantong plastik sekali pakai. Purun juga bisa dijadikan dompet ataupun tas yang modelnya modis untuk pemakaian sehari-hari.

Atas kegigihannya dalam memberdayakan masyarakat Banjarmasin inilah Aripin meraih apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2016 bidang kewirausahaan.

Produksi tas purun ini dilakukan oleh empat kelompok perajin, termasuk di dalamnya adalah kaum difabel, yang setiap kelompoknya terdiri dari 10-12 orang. Sebelum pandemi, setiap bulan, Aripin dan kawan-kawan mengerjakan pesanan tas purun untuk sebuah institusi pemerintah, sehingga tiap perajin dapat membawa pulang Rp3 sampai Rp5 juta per bulan. Namun karena adanya pembatasan kegiatan di saat pandemi, produksi tas purun terdampak.

Hasil karya peserta pelatihan membuat tas purun sebagai pengganti kantong plastik sekali pakai dan juga untuk mendorong pemulihan ekonomi di Banjarmasin, Kalsel. (Dok. Astra/fly)

“Alhamdulillah seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial, sekarang mulai berdatangan pesanan-pesanan dari pemerintah daerah maupun dari luar kota. Walaupun belum stabil seperti sebelumnya,” ujar Aripin dalam pernyataan yang diterima Gatra.com, Rabu (28/10).

Astra bersama 63 perusahaan Grup Astra, yayasan-yayasan Grup Astra, dan 22 Kampung Berseri Astra di seluruh Indonesia telah mengelola 46,6 ton sampah plastik. Gerakan tersebut merupakan langkah peduli terhadap lingkungan dan sekaligus sejalan dengan kontribusi sosial Astra di bidang lingkungan.

Berbagai aktivitas telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Grup Astra dan yayasan- yayasan Astra, di antaranya penyediaan Kotak Semangat Astra, mengurangi penggunaan material plastik untuk kemasan produk, larangan penggunaan air minum dalam kemasan plastik pada saat meeting, sosialisasi ke pihak penyedia jasa konsumsi untuk penggunaan plastik sekali pakai dalam penyajian makanan, pemilahan sampah, juga aksi bersih-bersih area kantor.

278