Semarang, Gatra.com - Kamis (29/10) siang, sekitar pukul 11.44 WIB Bowo Triantoro, warga Jalan Saputan Barat RT 01 RW 13 Kelurahan Jomblang, Kota Semarang nampak mondar-mandir di sebuah pabrik pembuatan tempe yang berada tidak jauh dari rumahnya.

Saat mondar-mandir itu salah seorang pekerja pembuat tempe bernama Sawal, sempat bertanya perihal yang dilakukan oleh Bowo. Dan dijawab sedang mencari sandal. Sawal lantas mengabaikan apa yang dilakukan oleh Bowo.

Namun tak berapa lama, tiba-tiba Sawal mendengar ada suara benda terjatuh ke dalam sumur yang berada di dekat lokasi pabrik tempe, disertai suara minta tolong.

Mendengar hal itu Sawal lantas, memeriksa dan betapa terkejutnya, ternyata orang yang baru saja dia tanya, sudah bereda di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 30 meter.

Mengetahui hal itu, Sawal langsung memanggil warga sekitar yang kemudian diteruskan ke Basarnas Semarang.

Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, BPBD ,Damkar,Tagana,Polsek Candisari, Ambulance hebat, Sarda jateng datang ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi korban.

Upaya penyelamatan tim SAR gabungan menggunakan sistem lowering rescuer turun menggunakan tali dibantu alat pernafasan Self Containing Breating Apparatus (SCBA) untuk mengikat tubuh korban.

Korban yang saat ini kondisinya cukup lemas, langsung ditarik ke atas dengan sistem lifting. Sesampainya di atas, korban langsung diperiksa oleh tim dari puskesmas. Beruntung korban tidak mengalami luka serius dan hanya luka lecet.

"Setelah proses evakuasi selesai operasi SAR dinyatakan selesai , dan tim SAR gabungan kembali kesatunya masing- masing" kata Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya.

Nur Yahya mengatakan, menurut keterangan saksi-saksi korban diduga terpeleset saat hendak mengambil sandal yang terjatuh di dalam sumur. "Berdasarkan informasi dari dari sang ibu, korban mempunyai riwayat keterbelakangan mental. Diduga mau mengambil sandal yang ada didalam sumur, namun dia terpeleset jatuh ke dalam sumur," terang Nur Yahya.