Home Ekonomi Usaha Tongkat Komando, Anggota TNI Raup Ratusan Juta Sebulan

Usaha Tongkat Komando, Anggota TNI Raup Ratusan Juta Sebulan

Blora, Gatra.com – Kecintaannya terhadap seni kayu membuat seorang anggota TNI bernama Peltu Edy Eka Tantra (44)  memilih merintis usaha tongkat komando. Berkat kreatifitasnya itu, setiap bulannya Edy mampu meraup penghasilan ratusan juta rupiah. 

Ditemui di rumahnya, di Jl RA Kartini, Lorong 8 Nomor 6, RT 03 RW 01, Kelurahan Kunden, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), terlihat ratusan model tongkat komanda mejeng di salah satu sudut rumahnya yang digunakannya untuk bekerja. 

Baca Juga: Guyonan Kapolres Batanghari Bikin Tegang Wartawan

Edy mengungkapkan, usaha tongkat komando mulai ia rintis sejak 2017 lalu. Usaha itu bermula saat ia mencoba membuatkan tongkat komando  adiknya yang menjabat Komandan Batalyon (Danyon). 

"Karena saya cinta seni saja. Jadi waktu adik saya diangkat Danyon, mau beli tongkat komando kok mahal. Akhirnya saya coba buatkan sendiri pakai kayu Stigi," ungkap Edy yang merupakan anggota Kodim 0721/Blora ini, Kamis (29/10). 

Hasil coba-coba itu akhirnya membuahkan hasil. "Kalau pesanan  banyak ya. Baik itu dari kalangan pejabat TNI maupun Polri. Dari mulai yang Letkol, Perwira, sampai Jendral banyak minta dibuatkan," kata Edy. 

Baca Juga: Keris Diponegoro Akan Dipamerkan di Museum Nasional

Tongkat komando buatan Edy diyakini berbeda dengan tongkat komanda lain. Bahan baku kayu yang digunakan tidak sembarangan. Ia memilih kayu yang diyakini memiliki tuah. Selain itu, Tongkat komando buatan Edy juga tidak pernah dicat. Agar terlihat mengkilap, dirinya hanya mempolesnya secara manual. 

"Ada 25 jenis kayu yang saya pakai. Dan itu di kalangan masyarakat ada tuahnya sendiri. Jadi saya tidak sembarangan. Seperti dari Kayu Stigi yang bisa menyerap racun, Kayu Tlogosari, Liwung macan dari Merapi, Kayu Hitam Irian, Kalimosodo, dan masih banyak yang lain," paparnya. 

Tak heran, Untuk harga satu tongkat komando buatannya dijual  sampai jutaaan rupiah.  Harga per buah sekitar Rp2-7 juta. Pandemi tak menghalangi bisnisnya. Dalam satu bulan, Edy bisa menjual 15-20 buah.

4585