Home Kesehatan Mau Diet, Cek Fakta Beberapa Mitos Berikut Ini

Mau Diet, Cek Fakta Beberapa Mitos Berikut Ini

Jakarta, Gatra.com- Berkaitan dengan nutrisi ada beberapa mitos yang berkembang di masyarakat dan diyakini kebenarannya. Pakar Nutrisi dan Dosen Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Rimbawan memaparkan bahwa dengan banyaknya sumber informasi gizi dan maraknya mitos seputar nutrisi, hal ini akan mempersulit konsumen untuk mendapatkan informasi yang akurat.

"Serta membedakan fakta atau mitos seputar nutrisi," kata Rimbawan menegaskan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (31/10). Hal ini, lanjut dia, menunjukkan akan pentingnya mendapatkan pengetahuan yang akurat dari sumber dipercaya.

"Adalah tugas kita bersama untuk dapat mengungkap kebenaran informasi nutrisi, dan membantu konsumen di Asia Pasifik mendapat pengetahuan nutrisi yang mereka butuhkan untuk mencapai hasil kesehatan yang diinginkan,” ungkap Rimbawan.

Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi menjelaskan bahwa berdasarkan “Herbalife Nutrition Asia Pacific Nutrition Myths Survey 2020” ada sebanyak 68% konsumen di Asia Pasifik sangat sadar akan pentingnya pengetahuan tentang nutrisi. "Namun, hanya 38% konsumen merasa yakin dengan kebenaran informasi nutrisi yang mereka dapatkan dari berbagai kanal informasi," kata dia.

Faktanya lain, lanjut Dewi, sebanyak 68% konsumen di Asia Pasifik juga menggunakan media sosial setiap bulan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan nutrisi dan kesehatan.

Namun, prevalensi kesalahan informasi dan mitos terkait nutrisi menjadi penghalang utama yang mencegah konsumen memperoleh pengetahuan nutrisi yang akurat.

Dewi mengatakan, hasil survei yang dilakukan Herbalife tersebut melibatkan 5.500 responden dari 11 negara di Asia Pasifik. Yakni Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand dan Vietnam. 

"Riset ini dilakukan untuk mengungkap kebenaran seputar beberapa mitos nutrisi yang beredar di masyarakat Asia Pasifik," jelas Dewi.

Berikut ini adalah delapan Mitos yang paling sering beredar di Asia Pasifik. Sebelum melakukan diet, bebera mitos tersebut perlu diluruskan kebenarannya: 

Mitos 1: Karbohidrat dapat menambah berat badan

Fakta: Mengkonsumsi Karbohidrat saja tidak menyebabkan penambahan berat badan, tapi juga menambah kalori.

Filosofi Herbalife Nutrition rekomendasikan karbohidrat hanya memenuhi 40% kebutuhan kalori harian anda.

Sumber karbohidrat yang sehat, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian juga memberikan nutrisi penting seperti kalsium, zat besi dan vitamin B.

Mitos 2: Semakin berumur, semakin sedikit protein yang dibutuhkan

Fakta: Memasuki usia 40 tahun, kita kemungkinan akan mengalami penurunan fungsi dan massa otot secara bertahap atau dikenal dengan sarcopenia.

Proses ini bisa dimitigasi dengan meningkatkan asupan protein dan melakukan latihan ketahanan yang disesuaikan dengan usia.

Mitos 3: Kafein menyebabkan dehidrasi

Fakta: Meskipun kafein memiliki sifat diuretik (menyebabkan naiknya laju urinasi), mengonsumsi dua hingga tiga cangkir kopi tidak akan membuat anda avc dehidrasi.

Sebuah studi oleh Institute for Scientific Information tentang kopi menyatakan bahwa kopi juga bersifat menghidrasi dengan kandunganairnya.

Mitos 4:  Massa tulang di semua usia dapat dioptimalisasi dengan asupan kalsium yang cukup

Fakta: Level puncak massa tulang (ukuran dan kekuatan tulang maksimal) kita bergantung pada asupan kalsium dan akan mencapai puncaknya pada usia 30 tahun.

Namun, asupan kalsium yang cukup sepanjang hidup dapat mengurangi risiko osteoporosis.

Suplementasi kalsium dapat melindungi dari keropos tulang di usia tua, terutama untuk wanita pasca menopause yang memiliki kebutuhan kalsium lebih tinggi.

Mitos 5: Diet ketogenik adalah jalan sehat untuk mengurangi berat badan

Fakta: Konsumsi karbohidrat yang sangat rendah, sedang dalam asupan protein dan tinggi lemak mendorong tubuh mengunakan lemak sebagai bahan bakar akan mengakibatkan penurunan berat badan.

Bagaimanapun, karbohidrat sehat baik untuk tubuh, karena akan menyuplai energi, vitamin dan mineral. Untuk menurunkan berat badan secara berkelanjutan, mengadopsi diet seimbang yang dipadu dengan olah raga teratur adalah cara yang paling baik.

Mitos 6: Pola makan yang sangat rendah lemak adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan

Fakta: Berbagai studi menunjukkan pola makan atau diet dengan rendah lemak akan menurunkan berat badan dalam jumlah yang sangat kecil pada tahun pertama. Hal tersebut menjadikan pola ini tidak efektif.

Tubuh kita membutuhkan lemak karena dapat membantu membangun membran sel dan membantu penyerapan vitamin yang larut dalamlemak.

Mitos 7 : Indeks Glikemik adalah pengukuran yang baik untuk memilih karbohidrat yang paling sehat

Fakta: Indeks Glikemik adalah pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat karbohidrat dalam makanan yang dapat berdampak pada tingkat gula darah dalam tubuh, tetapi tidak untuk memilih pola makan yang sehat dan tepat. Pemilihan karbohidrat dalam makanan dilakukan dengan berbagai pertimbangan lain.

Mitos 8: Bubuk protein bukanlah sumbermakanan yang sehat dibandingkan dengan protein dari makanan alami.

Fakta: Bubuk protein dapat menjadi sumber protein yang sama baiknya dengan makanan dari bahan alami jika berasal dari sumber yang berkualitas dan diproses dengan berdasarkan sains.

Misalnya protein yang berasal dari kedelai dengan mengandung protein lengkap serta sembilan jenis lengkap asam amino esensial untuk kebutuhan nutrisi tubuh.

152