Solo, Gatra.com - Masa Pandemi Covid-19 ini membuat bisnis dan usaha batik di kota Solo banyak yang terpuruk. Termasuk Batik Semar yang selama pandemi mengalami penurunan hingga 80 persen dari penjualan normal.

Hal ini disampaikan oleh CEO Batik Semar Ardianto Soewono, Jumat (30/10). Menurutnya selama pandemi Covid-19 sejak bulan Maret lalu, penjualan secara offline turun drastis. "Penurunannya sampai 80 persen," ucap Ardianto.

Penurunan ini dipicu karena Batik Semar harus menerapkan protokol kesehatan secara baik. Selain itu Batik Semar juga meminimalisir kunjungan pembeli.

"Memang yang datang sedikit. Makanya kami melayani dengan maksimal pembeli yang datang. Sehingga kami usahakan mereka tidak pulang dengan tangan kosong," ucapnya.

Meskipun secara offline mengalami penurunan, namun secara online ada peningkatan hingga 300 persen jika dibandingkan hari-hari normal. Peningkatan ini didominasi dari pembelian pakaian berbasis rumah dan masker.

Selain itu Batik Semar membuat kreasi dengan pakaian formal namun tetap casual. Pakaian ini menyasar untuk masyarakat yang bekerja dari rumah.

"Misalnya kemeja pria, blouse wanita, atau pakaian muslim. Tujuannya agar nyaman saat dipakai di rumah. Tapi kalau ada virtual meeting yang mendadak, mereka bisa tinggal merapikan saja pakaiannya," ucapnya.

Saat ini Batik Semar meningkatkan penjualan melalui aplikasi dan media sosial. "Jadi kami rajin-rajin membuat katalog. Lumayan sampai saat ini kami tidak pernah melakukan PHK, selain itu penjualan bulan Oktober juga sudah mulai normal lagi," ucapnya.