Home Kebencanaan Masuk Zona Merah, Beragam Bencana Alam Terus Mengintai

Masuk Zona Merah, Beragam Bencana Alam Terus Mengintai

Wonogiri, Gatra.com- Kabupaten Wonogiri merupakan daerah rawan bencana alam dengan potensi sangat tinggi. Hampir semua jenis bencana berpotensi terjadi di Wonogiri, baik musim penghujan maupun musim kemarau.
 
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Bupati Wonogiri, Edy Santosa, potensi bencana di Wonogiri merupakan konsekuensi logis karena letak geografis yang berada di zona merah bencana alam.
 
Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, pada 2019 terdapat 216 kasus bencana yang meliputi banjir, tanah longsor, tanah bergerak, tanah ambles, kebakaran, dan angin kencang. Adapun total kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp6,6 miliar. Sementara itu, mulai bulan Januari hingga Oktober 2020 telah terjadi 78 bencana dengan total kerugian mencapai Rp922 juta.
 
"Dari tahun ke tahun upaya memberikan kesadaran mitigasi bencana sudah dilaksanakan mengingat wilayahnya yang rawan," ucapnya Senin (2/11).
 
Edy mengatakan, sebagai penguatan prinsip mitigasi bencana di Wonogiri, dilakukan beberapa strategi untuk mengurangi risiko bencana alam. Yakni pemetaan daerah rawan bencana, memfasilitasi pembentukan desa tangguh bencana di seluruh wilayah, peningkatan kapasitas sukarelawan, dan gerakan mitigasi bencana.
 
Dalam hal ini dilakukan dengan melaksanakan gerakan bersih-bersih sungai, penghijauan, sosialisasi dan edukasi penanggulangan bencana kepada masyarakat, serta melakukan simulasi secara rutin dan berkelanjutan sesuai prioritas ancaman bencana.
 
"Ini merupakan strategi yang harus diwujudkan dalam langkah nyata sebagai bentuk komitmen kesiapsiagaan bencana. Baik dari kalangan pemerintah, lembaga non pemerintah dan komponen masyarakat yang memiliki kepedulian dalam mengurangi dampak bencana di Wonogiri," jelasnya.
 
Mengingat saat ini masih dalam pandemi Covid-19, Edy mengaku tantangan ke depan dalam menghadapi potensi bencana tentunya semakin besar. Seperti halnya konsentrasi penanganan akan terbagi antara pencegahan penularan Covid-19 dan penanggulangan kebencanaan. 
 
"Kewaspadaan akan munculnya bencana alam juga sangat perlu dilakukan. Begitu juga untuk mencegah persebaran Covid-19 dan selalu menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
 
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Bambang Haryanto menyampaikan, hampir seluruh bencana berpotensi terjadi di wilayah Wonogiri yang rawan. Bencana yang berpotensi terjadi di kabupaten gaplek ini yakni banjir, tanah longsor, tanah bergerak, angin puting beliung, dan gempa.
 
"Untuk bencana gempa, potensinya sedang. Tsunami juga berpotensi di daerah Kecamatan Paranggupito. Hanya satu bencana yang tidak berpotensi terjadi di Wonogiri, yakni gunung meletus," bebernya.
 
Bambang menambahkan, upaya pencegahan atau mitigasi bencana merupakan tindakan yang lebih aman dilakukan untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk. "Semoga seluruh pihak dan masyarakat bisa mengambil peran dalam upaya pencegahan bencana. Selain itu kewaspadaan dan kehati-hatian harus selalu ditanamkan," tandasnya.
378