Surabaya, Gatra.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya menggelar debat publik Pilwali Surabaya putaran pertama. Debat publik kali ini mengusung tema Menjawab Tantangan Era Pandemi Covid-19 di Surabaya.

Dua pasangan calon wali dan wakil wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji dan Machfud Arifin-Mujiaman menjadi peserta debat. Namun, suasananya cukup berbeda dengan pemilu tahun-tahun sebelumnya.

Tidak ada arak-arakan dari para pendukung atau suporter yang mengantar kedua kandidat tersebut. Eri Cahyadi, Armuji, Machfud Arifin, dan Mujiaman hanya datang bersama segelintir petinggi partai pengusung dan terikat dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Yang pasti semua pihak yang berada di [arena] debat harus menjaga protokol kesehatan. Tidak boleh menurunkan atau melepas masker selama debat," kata Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi kepada wartawan, Rabu (4/11).

Kemudian, lanjut Syamsi, bagi pihak-pihak yang memang akan berbicara selama debat, wajib memakai alat kesehatan tambahan berupa face shield. Begitu pula dengan penggunaan alat pendukung debat seperti microphone yang sudah disediakan untuk masing-masing kandidat, panelis, Komisioner KPU, dan pihak terkait lainnya.

Karenanya, Syamsi menilai bahwa debat virtual tervatas yang disiarkan televisi ini akan dapat berjalan lancar. Menurutnya, debat publik adalah sarana bagi kandidat untuk mempromosikan visi dan misi untuk memimpin Surabaya ke depan.

"Debat publik itu adalah menyebarkan profile, visi misi, dan program pasangan calon. Serta menggali persoalan yang sedang dibahas," kata Syamsi.

Sementara itu, tidak ada statement apapun dari Eri-Armuji dan Machfud-Mujiaman saat memasuki arena debat yang diselenggarakan KPU di salah hotel berbintang di Surabaya. Mereka hanya menunjukkan ekspresi optimistis kepada awak media yang meliput.