Home Politik Riset: Mahyeldi-Audy Kuasai Suara Milenial Pilgub Sumbar

Riset: Mahyeldi-Audy Kuasai Suara Milenial Pilgub Sumbar

Padang, Gatra.com - Penguasaan basis suara dan potensi keberpihakan milenial diyakini jadi kunci kemenangan Pemilihan Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) tahun ini. Potensi milenial dalam Pilgub Sumbar pada 9 Desember 2020 mencapai 40 persen.

Direktur Sumatra Barat Leadership Forum (SBLF) Riset & Consultant, Edo Andrefson mengatakan, sejauh ini dari empat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumbar, elektabilitas nomor urut 4 Mahyeldi-Audy Joinaldy dinilai masih tertinggi dan mewakili suara kaum milenial.

"Kita dari SBLF Riset dan Consultant bersama Blueprint Institute telah merangkum sepanjang Oktober 2020. Paslon Mahyeldi-Audy Joinaldy di angka tertinggi," kata Edo kepada Gatra.com secara tertulis, Jumat (6/11).

Kemudian, lanjut Edo, disusul Paslon Mulyadi-Ali Mukhni, Nasrul Abit-Indra Catri, dan terakhir Paslon Fakhrizal-Genius Umar. Namun dari empat paslon dan delapan kandidat yang berlaga di Pilgub Sumbar, sosok Audy Joinaldy dinilai paling mewakili kaum milenial. Hal ini mengingat usianya baru 37 tahun.

Selain itu, kata Edo, banyak aktivitas di lapangan dari berbagai pemberitaan, Audy Joinaldy tokoh yang paling hadir dan melebur bersama milenial serta dengan warga Sumbar dari berbagai kalangan. Apalagi, Audy tampil sebagai pembawaan aktivitas anak muda kekinian, berbicara runut, dan visioner.

Dikatakan Edo, pemilih kalangan milenial saat ini kecenderungannya memilih calon yang mewakili kaum milenial itu sendiri. Apalagi, Audy Joinaldy kerap menawarkan konsep-konsep milenial yang pandangannya cenderung jauh ke depan, melek digital, dan suka suatu kebaruan.

"Audy Joinaldy dinilai sosok yang memiliki beragam kegemaran yang mewakili anak muda, mulai dari lari, main drum, bersepeda, dan lainnya," terang alumnus aktivis Universitas Negeri Padang (UNP) itu.

Direktur SBLF & Consultant itu juga menilai, Audy bukan hanya pengusaha sukses di sektor pertanian, namun juga berpengetahuan luas dan memiliki nilai plus lainnya. Audy mewakili kaum milenial yang ikut untuk mengemban tanggungjawab adat istiadat Minangkabau karena diangkat menjadi Datuk.

Dengan demikian, kata Edo, Audy sebagai perwakilan milenial memang tidak terbantahkan. Jika ada milenial yang mendukung dan bahkan mati-matian menjagokan paslon bukan dari kalangan milenial, sebagian besar diakomodir sebagai tim sukses atau simpatisan dari calon lainnya yang sudah berumur.

Sementara Paslon nomor urut 1, Mulyadi-Ali Mukhni memang memiliki peluang untuk memeroleh dukungan milenial. Pasalnya, paslon ini memang telah memulai mendekati kalangan anak muda jauh sebelum pencabutan nomor urut, dengan berbagai pertemuan dan acara bersama di Sumbar.

Selanjutnya, Paslon nomor urut 2, Nasrul Abit-Indra Catri dinilai nyaris belum bergerak dalam upaya merangkul milenial. Apalagi, keduanya itu sebagai paslon dengan rata-rata usia tertua. Secara umur, komunikasi pasangan ini dengan milenial tidak akan begitu cair dan kurang memahami milenial.

"Namun di rentang waktu tersisa, pasangan ini masih dapat mendekati milenial dengan mengubah pola komunikasi, memanfaatkan media sosial secara maksimal, dan menggelar pertemuan sesering mungkin dengan milenial di tempat santai," tutup Edo.

2041