Home Kebencanaan Terdampak La Nina dan Merapi, Bantul Siapkan Rp50 Miliar

Terdampak La Nina dan Merapi, Bantul Siapkan Rp50 Miliar

Bantul, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menyiapkan anggaran penanganan bencana alam dan non-alam sebesar Rp50 miliar. Selama empat bulan mendatang, Bantul mewaspadai bencana alam karena badai La Nina dan erupsi Gunung Merapi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, menyatakan tahun ini total anggaran penanganan bencana yang tertuang di biaya tidak terduga APBD Bantul Rp129 miliar.

"Namun sejak Maret, sebagian besar dana digunakan untuk penanganan bencana akibat pandemi Covid-19 senilai Rp88 miliar, sehingga tinggal tersisa Rp41 miliar," kata Dwi usai mengikuti apel konsolidasi menghadapi bencana alam di Markas Polres Bantul, Senin (9/11).

Besaran anggaran BTT untuk penanganan bencana ini kemudian bertambah menjadi Rp50 miliar karena beberapa bulan lalu bantuan dari pusat turun sebesar Rp9 miliar.

Dwi mengatakan, dana tersebut diperkirakan cukup untuk mengatasi bencana jika terjadi hingga Februari 2021. Sebagai daerah hilir di DIY, Bantul mewaspadai bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung yang disebabkan badai La Nina.

"Terlebih lagi, dengan peningkatan status Merapi dari 'Waspada' ke 'Siaga'. Kami telah menyiapkan berbagai penampungan untuk digunakan warga yang terdampak, baik di Bantul maupun daerah lain," lanjutnya.

Berdasarkan pengalaman pada 2010, erupsi Merapi yang dibarengi dengan curah hujan tinggi membuat enam sungai di Bantul banjir oleh lahar dingin.

"Sesuai prediksi BMKG, dua bulan ke depan kita akan mewaspadai datangnya badai La Nina. Barulah pada Januari-Februari, saya perkirakan bencana dampak dari Gunung Merapi akan dirasakan Bantul," kata Dwi.

BPBD juga akan menggelar apel kesiapan para relawan Bantul dan mendata berbagai kebutuhan mendesak dalam penanganan bencana untuk segera disiapkan.

Pejabat Sementara Bupati Bantul, Budi Wibowo, menyatakan seluruh anggaran akan diprioritaskan untuk menyelamatkan penduduk.

"Koordinasi dengan kepolisian dan TNI perlu ditingkatkan untuk menyamakan persepsi dalam penanganan bencana. Sejumlah organisasi perangkat daerah dan masyarakat juga sudah diminta untuk melakukan langkah-langkah antisipatif," katanya.

Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono menjelaskan sebanyak 250 personel di Polres Bantul dan 17 polsek telah disiapkan untuk ikut menangani kebencanaan bersama unsur lain.

Gergaji mesin pemotong pohon bahkan tersedia di setiap polsek. "Polres juga sudah menyiagakan mobil SAR, perahu karet, dan jetski," katanya.

136