Home Info Satgas Covid-19 Cara Mentan Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Cara Mentan Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Jakarta, Gatra.com - Menghadapi kondisi perekononian akibat Pandemi Covid-19, pemerintah terus berupaya agar masyarakat bisa melakukan kegiatan ekonomi, termasuk dengan menciptakan lapangan pekerjaan.

Pertanian termasuk bidang yang ikut menyumbang lapangan pekerjaan, khususnya di pedesaan. Dalam bincang siang yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Graha BNPB, Jakarta pada senin (9/11) siang, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian memang sebagian besar ada di desa, tetapi bukan berarti di kota tidak ada.

Dan hal ini kata Syahrul menciptakan lapangan pekerjaan. Misalnya, untuk lahan eksisting, lahan sawah saat ini ada 7,4 juta hektar ini yang kemudian oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dikembangkan.

"Sesuai petunjuk bapak presiden (pengembangan lahan sawah) dari sejumlah lahan yang terbuka luas, seperti lahan berupa rawa," kata Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini.

Tentu saja, pengembangan lahan persawahan bukan rawa gambut namun,  rawa yang memiliki sumber air, untuk kemudian dikembangkan menjadi food estate.

Kemudian, beberapa dataran tinggi yang berpotensi untuk dikembangkan komoditas pertanian. Pengembangan di dataran tinggi untuk mengurangi sejumlah komoditas pertanian yang selama ini masih impor dari beberapa negara.

Oleh Karena itu Kata Syahrul, pertanian terbuka luas bagi semua lapisan masyarakat, untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Beberapa cara yang dilakukan yakni, pertama adalah dengan mengoptimalkan lahan yang ada. Misalnya yang semula hanya satu kali tanam, menjadi dua hingga tiga kali tanam.

Atau misalnya, Kementan melakukan diversifikasi komoditi untuk menutup kebutuhan dasar masyarakat. Komoditi ini dikembangkan secara optimal, dan kemudian menciptakan lapangan pekerjaan.

Langkah yang dilakukan Kementan adalah dengan menekankan pentingnya melakukan diversifikasi pangan.

"Kenyang itu tidak harus dengan beras, ada singkong, talas atau sagu. Produk turunan dari bahan pangan ini bisa membuka lapangan pekerjaan juga, dengan didorong UMKM," ujar Mentan.

Kemudian, di tiap desa Kementan mendorong untuk memiliki lumbung pangan. Hal ini dilakukan untuk menutup kebutuhan pangan dalam kurun waktu 1 tahun. "In out (pangan) bisa dilakukan di desa," ujarnya.

Kementan juga mengembangkan produk-produk ekspor. Sebagai negara tropis, banyak komoditas pertanian yang diminati negara lain seperti buah-buahan, selain dari produk komoditas utama seperti karet dan sawit atau ada pula sarang burung walet untuk obat herbal.

Dengan pendekatan ini, industri pengolahan akan didukung semua sektor termasuk, pertanian. "Kalau di saya (Kementerian Pertanian) akan mendukung budidayanya," kata Mentan.

Kemudian Kementerian lain juga akan mendudukung, dan semua tugas di Kementerian lain kata Syahrul sudah jalan, termasuk di Kementerian Perindustrian serta Kementerian Perdagangan untuk melakukan pemasaran.

"Tren ini akan menumbuhkan ekonomi ke depan," tandas Mentan.

410