Home Ekonomi Literasi Rendah, OJK Bikin Sekolah Pasar Modal Buat ASN

Literasi Rendah, OJK Bikin Sekolah Pasar Modal Buat ASN

Semarang, Gatra.com - Pengetahuan Aparatur Sipil Negara (ASN) akan pasar modal saat ini masih sangat rendah. Padahal investasi pasar modal menawarkan pilihan berinvestasi di perbankan dan produk jasa keuangan lainnya.

Melihat fenomena tersebut, Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia – Jawa Tengah 1 dan Pemerintah Kota Semarang bekerjasama meningkatkan literasi pasar modal melalui Sekolah Pasar Modal bagi ASN.

Deputi Direktur Manajemen Strategis, Edukasi Perlindungan Konsumen, dan Kemitraan Pemerintah Daerah, Bambang Triono mengatakan, sekolah pasar modal, merupakan salah satu bentuk upaya mempercepat akses masyarakat terhadap layanan industri jasa keuangan, sebagaimana program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

"Kegiatan belajar bareng mengenai investasi saham, obligasi, sukuk, reksadana merupakan salah satu program kerja dari TPKAD Kota Semarang. Kegiatan yang diberikan kepada ASN ini ditujukan agar ASN mendapatkan edukasi dan sosialisasi investasi pasar modal," katanya, Selasa (10/11).

Bambang menambahkan total jumlah investor di Pasar Modal, khususnya Jawa Tengah telah mencapai 132.916 investor, atau tumbuh 33,95% (yoy).

Ia menyebut, meski dalam masa pandemi covid-19, terjadi jumlah peningkatan investor retail yang aktif bertransaksi saham.

"Sekolah pasar modal bersama Pemerintah Kota Semarang ini dapat memberikan pondasi yang kuat bagi para investor baru dan memberikan alternatif solusi pendanaan bagi para UMKM di Kota Semarang," jelasnya.

Sementara itu, Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto mengatakan, saat ini jumlah ASN yang menjadi investor pasar modal masih sangat sedikit. Sebagian besar baru tahu kalau ada peluang investasi yang menawarkan keuntungan yang lebih besar.

"Upaya ini untuk membuka wawasan ASN dan menawarkan pilihan berinvestasi di perbankan dan produk jasa keuangan lainnya," kata Tavip.

Tavip menyebutkan, sekolah pasar modal untuk ASN dibagi menjadi 5 kelas dan sudah dilaksanakan pada tanggal 19 hingga 27 Oktober 2020 pada Kecamatan Mijen, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Semarang Tengah, dan Kecamatan Pedurungan.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 1, Fanny Rifqi El Fuad menyatakan, investasi di pasar modal sebenarnya sangat mudah dan tidak memerlukan dana yang besar.

“Selama ini masyarakat masih banyak yang belum mengerti tentang pasar modal. Mereka beranggapan berinvestasi di pasar modal sulit dan juga memerlukan dana yang besar,” jelasnya.

"Harapannya kegiatan ini mampu mengundang investor lokal untuk bertransaksi di pasar modal guna memperkuat ekonomi nasional," tandasnya.

204