Home Politik Tunjangan Kehormatan bagi Ratusan Perintis Kemerdekaan

Tunjangan Kehormatan bagi Ratusan Perintis Kemerdekaan

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan tunjangan kehormatan kepada 587 orang yang telah berjasa besar memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, termasuk para keluarga pahlawan nasional.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos, Hartono Laras, di Jakarta, Rabu (11/11), menyampaikan, pemberian tunjangan kehormatan tersebut merupakan penghargaan pemerinah dalam rangka memperingat Hari Pahlawan 2020.

Menurut Hartono, sesuai peraturan bahwa Kemensos memberikan tunjangan kehormatan dan bantuan kepada mereka yang dinilai memiliki kontribusi besar terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Tunjangan sebagai bentuk penghargaan negara atas jasa dan pengorbanan mereka kepada nusa dan bangsa. Terutama para perintis kemerdekaan atau jandanya maupun keluarga atau warakawuri pahlawan nasional," ujarnya.

Hartono mengungkapkan, dari 587 orang yang menerima tunjangan tersebut, di antaranya sebesar Rp50 juta per tahun kepada 90 orang warakawuri atau keluarga pahlawan nasional. Sebanyak 56 orang perintis kemerdekaan sebesar Rp8.692.000 per tahun.

Kemudian, sebanyak 441 orang janda perintis kemerdekaan dengan nilai masing-masing Rp2 juta per tahun. Tunjangan ini bukan termasuk yang diberikan negara melalui Taspen.

"Masih banyak keluarga perintis kemerdekaan dan keluarga pahlawan yang tentu terus mendapatkan perhatian dari Pemerintah, terutama dalam peningkatan kesejahteraan dan bentuk perhatian," katanya.

Selain memberikan tunjangan kehormatan, lanjut Hartono, pihaknya pun mewakili Mensos Juliari P. Batubara melakukan Silaturahmi dan Bakti Sosial (Baksos) Kepahlawanan di kediaman salah satu perintis kemerdekaan KRMH Soerjowirjohadipoetro di kawasan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Silaturahmi atau anjangsana kepada perintis kemerdekaan yang kini usianya sekitar 104 tahun tersebut merupakan bentuk perhatian nyata, penghormatan, dan penghargaan terhadap para pejuang dan perintis kemerdekaan.

Hartono mengungkapkan, banyak pelajaran berharga yang didapat dari para pejuang bagi generasi saat ini untuk mengisi kemerdekaan termasuk untuk mengenang, memberikan penghargaan, dan menanamkan nilai-nilai semangat kepahlawanan.

"Jadi kita tidak hanya berhenti di 10 November, kita akan terus kita transformasi karena tugas-tugas kita berat sekali. Kita masih menghadapi pandemi Covid, memulihkan ekonomi, kemudian meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka, tema dari Hari Pahlawan ini sangat tepat 'Pahlawanku Sepanjang Masa'," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Hartono menyerahkan cinderamata tali asih kepada perintis kemerdekaan yang disambanginya tersebut. "Sebenarnya tali asih ini secara khusus diberikan di Hari Pahlawan namun negara juga setiap tahun setiap bulan juga memberikan tunjangan penghargaan kepada perintis kemerdekaan dan juga keluarga pahlawan nasional," katanya.

Anjangsana dilakukan di beberapa rumah keluarga pahlawan. Selain di kediaman H. KRMH Soerjo Wirjohadipoetro, juga ke kediaman janda Pahlawan Nasional Idham Chalid, Siti Rokayah, dan Perintis Kemerdekaan Wimo Sumanto, dan Nordjin Pandjer.

Dirjen Pemberdayaan Sosial Keensos, Edi Suharto, melakukan anjangsana sekaligus menyerahkan bantuan kepada Wimo Sumanto. "Ini ada sedikit bingkisan sembako, tali asih, kursi roda untuk Bapak. Mohon diterima dan semoga bermanfaat ya Pak," katanya dalam keterangan tertulis.

Wimo terlihat bahagia melihat kedatangan Edi Suharto. Wimo antusias bercerita tentang perjuangannya bersama rekan-rekan veteran dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Saya terima kasih sekali Bapak Dirjen bisa hadir di sini, selama ini juga sudah memperhatikan saya," kata Wimo.

152

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR