Home Kesehatan Menular di Satu Keluarga, Dua Meninggal & 17 Positif Corona

Menular di Satu Keluarga, Dua Meninggal & 17 Positif Corona

Yogyakarta, Gatra.com – Sebanyak 18 orang dalam satu keluarga di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, terpapar Covid-19. Satu di antaranya meninggal dunia dan satu anggota keluarga juga meninggal kendati belum sempat menjalani tes usap PCR.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan kasus-kasus Covid-19 di keluarga itu diketahui pertama kali pada 2 November lalu. Saat itu, seorang laki-laki berumur 63 tahun dinyatakan positif Covid-19. Pada 7 November, kepala keluarga tersebut meninggal dunia.

“Pada awal November kepala keluarga terpapar dan lima hari kemudian meninggal. Sebelumnya sudah dilakukan swab dan hasilnya positif. Selanjutnya dilakukan screening,” kata Heroe saat dihubungi Gatra.com, Kamis (12/11) petang.

Heroe mengatakan laki-laki itu ternyata tinggal bersama 20 orang anggota keluarganya di Kecamatan Danurejan. Salah seorang di keluarga tersebut rupanya juga wafat sebelum laki-laki 63 tahun itu meninggal.

“Beberapa hari sebelumnya juga ada satu orang dari anggota keluarga itu meninggal, penyakit jantung belum di-swab,” ucap Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta.

Menurut Heroe, setelah dilacak 17 orang di keluarga tersebut positif Covid-19. Alhasil total 18 orang positif Covid-19, termasuk sang kepala keluarga yang telah meninggal dunia. “Mayoritas OTG (orang tanpa gejala), tapi ada yang rawat inap satu atau dua orang kayaknya,” kata dia.

Heroe mengatakan kasus-kasus ini belum bisa disebut klaster karena baru dalam lingkup keluarga. Selain itu, penyebaran kasus juga masih ditelusuri. “Belum klaster, baru satu keluarga. Kami tidak tahu siapa yang memulai. Pembawa pertama belum tahu,” katanya.

Menurut Heroe, aktivitas di keluarga tersebut termasuk berdagang dan pelaku perjalanan dari luar DIY. “Bapak (kepala keluarga) itu antar istrinya berjualan makanan keliling. Kemudian, anaknya ada yang sering pulang-balik Surabaya. Karena kerjanya di Surabaya,” katanya.

Sang istri tersebut berjualan di Pasar Beringharjo yang berada di kawasan Malioboro, pusat Kota Yogyakarta. Namun belum diketahui di mana saja persisnya ia berjualan dan bertemu dengan siapa saja. “Pasar Beringharjo kan ada enam blok. Apakah jualan keliling hanya di satu blok atau mana, kami belum tahu,” kata dia.

Pemkot Yogyakarta akan melakukan skrining di Pasar Beringharjo untuk menelusuri kasus ini. Namun menurut Heroe penutupan Pasar Beringharjo belum diperlukan.

“Kami tidak akan menutup Pasar Beringharjo. Kami baru akan menelusuri di mana dia berjualan. Kalau ngakunya dia jualan makanan keliling di Beringharjo. Tapi belum tahu di blok mana,” ucapnya.

287