Home Teknologi Menristek Tekankan Pentingnya Budaya Inovasi Pada Kaum Muda

Menristek Tekankan Pentingnya Budaya Inovasi Pada Kaum Muda

Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro berharap generasi muda saat ini bisa melakukan pemahaman yang lebih dalam lagi terkait apa yang menjadi isu dunia pada saat ini. Pemahaman tersebut pun diyakini bisa muncul jika ada pengembangan budaya semangat berinovasi yang muncul di kalangan muda.

Bambang menyebutkan, dengan memahami isu melalui budaya berinovasi, generasi muda kemudian diyakini bisa melakukan berbagai upaya dibidang riset dan inovasi, untuk mencari jalan keluar dari permasalahan atau isu dunia tersebut.

Solusi tersebut pun salah satunya melalui inovasi, yang tentunya sesuai dengan bidang masing-masing. "Kenapa inovasi menjadi penting? Karena memang yang namanya permasalahan dunia dan ancaman atau gangguan kehidupan itu selalu ada," kata Bambang dalam arahannya di Kegiatan PUSPIPTEK Motion Graphic Competition 2020, Kamis (12/11)

Permasalahan dunia sendiri, seperti yang disampaikan Bambang, sejatinya terus muncul di tiap zaman. Mulai dari krisis ekonomi Great Depression tahun 1929, Krisis Global tahun 2008. Begitupun dengan isu bencana alam, di Indonesia saja berbagai bencana alam seperti Tsunami Aceh tahun 2004 dan gempa bersakala besar selalu hadir di tiap zaman.

"Belum lagi seperti yang sedang kita alami saat ini, yakni pandemi Covid-19 dan pandemi yang pernah terjadi bahkan 100 tahun sebelumnya. Dengan adanya ancaman seperti ini, dan makin rumitnya permasalahan tersebut. Maka dibutuhkan inovasi untuk menyelesaikan masalah dan memberikan terobosan agar hidup kita sebagai manusia lebih nyaman, sekaligus kita bisa beradaptasi dengan lingkungan sekeliling kita," papar Bambang.

Sementara itu, mengamini pesan Menristek, Plt. Kepala Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Kemenristek/BRIN, Sri Setiawati, ajakan untuk generasi muda dalam bergerak aktif pada bidang riset dan inovasi menjadi suatu keharusan.

Apalgi mengingat Indonesia memiliki bonus demografi yang besar. Menurut Sri, jika bonus demografi atau artinya penduduk produktif itu tidak memiliki kreativitas,mungkin bangsa ini tidak bisa menjadi bangsa besar.

"Oleh karena itu yang biasa kita bilang budaya pengguna atau maunya hanya beli aja, itu kita harus berubah menjadi budaya penemu. Budaya penemu itu harus terus dilakukan, disosialisasikan, digerakkan, agar kreativitas masyarakat dari berbagai lapisan masyarkat mampu berkreativitas agar dapat membangun bangsa ini kedepan yang lebih maju dan bermartabat dan sejahtera," pungkasnya.

198