Home Kesehatan Kunker Bawa Wabah, Waspada Klaster DPRD Jambi

Kunker Bawa Wabah, Waspada Klaster DPRD Jambi

Jambi, Gatra.com - Anggota DPRD Provinsi Jambi dari Partai Amanat Nasional (PAN), Hasim Ayub diketahui positif terjangkit Civid019 setelah menjalani tes usap (swab) pada Sabtu malam (14/11). 

Wakil Ketua Komisi I DPRD Jambi, diketahui berangkat dalam kunjungan kerja ke Bali dan Bandung berjumlah 10 orang. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 langsung merapid test para rombongan. Tindakan tersebut diharapkan dapat mencegah timbulnya klaster baru.

“Ada 14 dewan dari Komisi I dan IV, hasilnya non reaktif. Untuk keluarga HA mulai hari Senin dipantau,” ujar Jubir Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah, Senin (16/11).

Setiba di Jambi, hasil rapid test HA dinyatakan reaktif, yang kemudian ditindaklanjuti dengan tes swab. HA sebelumnya, sudah menjalani perawatan selama dua hari di RSUD Raden Mattaher. 

“Dari Bali lanjutkan dinas ke Bandung. Dari Bandung kembali ke Jambi," ujar Johansyah.

Untuk mengetahui apakah mereka positif atau negatif Covid-19, para dewan tetap menjalani swab test mandiri. Selama menunggu hasil swab, mereka menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. 

“Hasil swabnya belum keluar. Datanya tidak kita catat, yang jelas dari rapid kemarin ada 14 orang. Mereka swab mandiri bukan melalui Sekwan," kata Johansyah. 

Namun sayangnya, nama HA tak kunjung dimasukan sebagai tambahan pasien positif Covid-19 sejak Sabtu lalu. Termasuk 16 orang diumumkan pada Minggu kemarin, dengan perincian Kota Jambi 8 orang, Tebo 5 orang, Kota Sungai Penuh, dan Muaro Jambi, masing-masing 1 orang. 

Dengan rincian usia 11-19 tahun ada 4 orang, usia 20-60 tahun 12 orang, dan lanjut usia 1 orang. Salah satu diantaranya, santriwati dengan klaster Pondok Pesantren Al Hidayah Jambi. 

Secara kumulatif angka positif sudah mencapai 1.454 orang, sembuh 39 menjadi 973 orang dan masih dalam perawatan 451 orang. Sedangkan tambahan sembuh berasal dari Kota Jambi 24 orang, Tanjab Barat 7 orang, Batanghari 6 orang dan Tebo 2 orang.  Diantaranya, 2 orang anak laki-laki usia 8 asal Tanjab Barat dan 10 tahun asal Kota Jambi. Selanjutnya, usia 11-19 tahun 2 orang, usia 20-60 tahun 31 orang, dan lanjut usia 3 orang.

Sejak awal penularan Covid di Provinsi itu sampai kini, ada 9.492 spesimen dari 9.595 orang. Pasien suspek 108 dan menunggu hasil pemeriksaan atau spesimen 48 orang. 

Terdapat 3 daerah sebagai penyebaran risiko sedang atau zona oranye yakni Tebo, Tanjung Jabung Timur dan Kota Sungai Penuh. Zonasi ini menandakan bahwa pemerintah daerah lengah dalam penanganan kasus covid di wilayahnya. Hal ini dibuktikan masih terus mengalami lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 beberapa hari terakhir. Sedangkan Bungo, Merangin, Tanjung Jabung Barat, Muaro Jambi, Kerinci, Kota Jambi, Sarolangun dan Batanghari risiko rendah atau zonasi rendah. 

Selain itu, kasus kematian masih tercatat 30 orang. Setelah kematian menyerang lansia selama empat hari berturut-turut. 

Pertama, warga Kerinci laki-laki inisial K (68) pasien ke-1.368. Kedua, 2 orang asal Bungo perempuan MH (65) laki-laki TBI (77) pasien ke-1.390 dan 1.388. 

Ketiga, laki-laki WU (64) sebagai pasien 1.389 asal Batanghari. Dan keempat, 2 laki-laki, Kota Jambi inisial WT (60) pasien ke 1.422 dan B (61) asal Bungo sebagai 1.428.

Demi keamanan dan keselamatan, mereka telah dimakamkan sesuai protokol kesehatan. 

134

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR