Home Kebencanaan Banjir Kembali Merendam 2 Kecamatan di Kabupaten Cilacap

Banjir Kembali Merendam 2 Kecamatan di Kabupaten Cilacap

Cilacap, Gatra.com – Hujan deras yang turun di wilayah Cilacap beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Cilacap kembali terendam banjir.

Kepala Pelaksana Harian (Lakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan dua kecamatan tersebut masing-masing Kecamatan Kroya dan Maos. 

Di dua kecamatan tersebut ada empat desa yang terendam, yakni Desa Mujur Lor, Kedawung, dan Sikampuh di Kecamatan Kroya serta Desa Karangreja di Kecamatan Maos.

“Ya, ada yang kembali terendam. Tapi tidak sebesar yang kemarin,” ucapnya, Senin (16/11).

Menurutnya, banjir kali ini nyaris serupa dengan kejadian awal November lalu. Banjir disebabkan luapan Sungai Terusan. Selain itu, ada pula kiriman air dari Kali Mujur usai turun hujan intensitas tinggi. Sementara, dua kecamatan ini berada di dataran rendah.

“Jadi normalisasi di timur itu kan belum semuanya,” ucapnya.

Dia menjelaskan, meski tak sebesar banjir sebelumnya, namun tetap saja ada keluarga yang mengungsi. Di desa Kedawung Kecamatan Kroya, terjadi genangan di pemukiman RT 01 RW 07 dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter.

“Warga terdampak 4 KK 13 jiwa, jumlah pengungsi 4 KK, 13 jiwa bertempat di rumah tetangga,” kata Komara.

Di Desa Sikampuh, banjir merendam pemukiman RT 31, 33, 34 RW 03 dengan ketinggian 60 sentimeter. Di desa ini, sebanyak 17 keluarga yang terdiri dari 50 jiwa terdampak. Namun, tidak ada pengungsian di desa ini.

Adapun di Desa Mujur Lor ketinggian genangan di pemukiman RW 2, 3, dan 4 Dusun Pecangakan, mencapai 50 sentimeter. Jumlah keluarga terdampak mencapai 38 KK. Jumlah pengungsi mencapai empat KK yang terdiri dari 28 jiwa.

“Tempat pengungsian di MI Muhammadiyah Mujur Lor 4 kk 15 jiwa, terdapat 1 balita,” ungkapnya.

Adapun di Desa Karangreja Kecamatan Maos, ketinggian air mencapai 60-80 sentimeter. Jumlah warga terdampak mencapai 86 KK dan jumlah pengungsi mencapai sembilan keluarga dengan jumlah mencapai 28 jiwa.

“Mereka mengungsinya di rumah tetangga,” ujarnya.

223