Mentawai, Gatra.com- Gempa yang mengguncang di wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (17/11) pukul 08.44 WIB dekat dengan tumbukan lempeng. Parameter awalnya dengan magnitude M=6,3 alalu dimutakhirkan menjadi Mw=6,0.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menerangkan, episenter gempa terletak pada koordinat 2,90 LS dan 99,07 BT. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 KM arah Barat Daya Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar pada kedalaman 13 KM.

"Jika dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal," kata Rahmat saat diterima secara tertulis Gatra.com, Selasa (17/11).

Menurutnya, gempa yang berpusat di Kepulauan Mentawai ini terjadi akibat aktivitas di Investigator Fracture Zone (IFZ) dekat dengan batas tumbukan lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip fault).

Berdasarkan informasi BMKG, diketahui guncangan gempa ini dapat dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah Sumbar lainnya, seperti Kota Padang, Painan,Sipora, Solok, Padang Panjang, Solok Selatan, Bukittinggi, Pariaman, Pasaman, Payakumbuh, Kerinci, Kepahiang, dan Mukomuko. "Pusat gempa berada di Samudera Hindia, atau sebelah barat wilayah Kepulauan Mentawai. Tapi gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," tambahnya.

Hasil monitoring BMKG, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. Masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kendati begitu, masyarakat harus tetap waspada dan menghindari bangunan retak.

Diketahui, hingga saat ini belum diketahui dampak gempa tersebut. Khusus di Kota Padang, masyarakat merasakan sekali sentakan, dan beberapa di antaranya berlarian ke luar rumah, perkantoran, atau bangunan tempat kerja. Begitu pula di Mentawai, belum ada laporan warga mengungsi.