Home Kesehatan Rekor demi Rekor Kasus Corona, Yogyakarta Merah Membara

Rekor demi Rekor Kasus Corona, Yogyakarta Merah Membara

Yogyakarta, Gatra.com - Rekor demi rekor kasus Covid-19 terus terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta belakangan ini. Dalam peta epidemiologi pun, seluruh wilayah DIY sempat menjadi zona merah atau daerah dengan tingkat penularan tinggi.

Pada Kamis (19/11) sore, juru bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Mutingningsih menyampaikan kasus baru Covid-19 bertambah 108 kasus dari 669 orang yang diperiksa.

“Total kasus positif menjadi 4.936 kasus,” ujar Berty. Dari jumlah total itu, Berty menyatakan 3.762 orang sembuh dan 115 orang meninggal. Pasien yang masih dirawat karena berstatus positif Covid-19 dan menjadi kasus aktif berjumlah 1.059 orang.

Tambahan 108 kasus dalam sehari itu menjadi kasus harian terbanyak ketiga selama delapan bulan pandemi di DIY, menggeser capaian 90 kasus pada 17 November.

Rekor tertinggi terjadi dua pekan silam, 5 November, dengan 168 kasus dan peringkat kedua sehari sebelumnya, 18 November, dengan 153 kasus. Tiga rekor harian itu terjadi sepanjang November ini.

Selama 1-19 November kasus Covid-19 di DIY bertambah 1.101 orang atau 58 kasus saban hari. Rata-rata ini tertinggi dibanding rerata kasus harian bulan-bulan sebelumnya, seperti 40,6 kasus per hari selama September dan 38,5 kasus per hari sepanjang Oktober.

Kabupaten Sleman menjadi wilayah dengan kasus terbanyak yakni 2.132 kasus. Dari 108 kasus baru kemarin, jumlah terbanyak, yakni 52 orang, berasal dari Sleman sehingga menjadikan kasus aktif mencapai 399 orang--sedikit di bawah Bantul dengan 400 orang.

Kepala Dinas Sleman Joko Hastaryo menyatakan penambahan kasus memang tak terhindarkan. “Virus itu tidak bisa ke mana-mana kalau orang yang membawa virus tidak ke mana-mana,” ujar Joko di webinar ‘Vaksin Aman, Masyarakat Sehat’ gelaran Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis siang.

Apalagi Sleman berbatasan dengan Jawa Tengah, provinsi dengan angka kasus Covid-19 terbilang tinggi secara nasional. Joko menjelaskan pada 1 November, Sleman menjadi zona kuning, Kota Yogyakarta zona oranye, sedangkan Bantul, Gunungkidul, dan Kulonprogo zona merah. “Sehingga tingkat provinsi (zona) oranye,” kata dia.

Zona merah menunjukkan tingkat penularan Covid-19 tinggi, zona oranye bertingkat sedang, dan kuning tingkat rendah. Pada 12 November, Sleman menjadi zona oranye, sementara empat wilayah lain di DIY zona merah.

“Pada 17 November se-DIY merah semua, merah membara. Semua angka reproduksi (penularan Covid-19) di atas 1,” ujar dia sambil menunjukkan tabel angka penularan dan zonasi risiko Covid-19 di wilayah DIY yang seluruhnya diblok warna merah.

Dengan tambahan kasus baru kerap yang terbanyak di DIY, Sleman sempat menjadi zona kuning selama 19 hari. “Sayangnya kembali jadi (zona) oranye dalam waktu 1-2 hari, dan langsung kembali ke (zona) merah. Kami belum bisa berpuas diri,” ujarnya.

5097