Home Milenial Pandemi Pantik Inspirasi Seniman Muda

Pandemi Pantik Inspirasi Seniman Muda

Sleman, Gatra.com - Masa wabah Covid-19 tak menyurutkan sejumlah seniman muda untuk berkarya. Selain memantik banyak inspirasi, situasi pandemi bisa dianggap sebagai peluang untuk mewujudkan dan menampilkan karya-karya mereka.

Hal ini terungkap dalam Jogja Art Weeks: Special Project 2020 di Poison Art Space, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dibuka Sabtu (21/11) dan dapat dinikmati hingga Jumat (27/11).

Tiga seniman muda menampilkan karya-karyanya di pameran ini, termasuk Hutomo Syaputra yang menciptakan ‘Anastomosis’, instalasi yang sangat identik dengan suasana pandemi saat ini.

Karya ini menampilkan masker gas yang disusun dengan tudung layaknya manusia di antara tanaman. Namun ketika dilihat seksama, di dalamnya terdapat daun-daun kecil. Tomo menjelaskan, karya ini digagasnya tahun lalu namun tak kunjung terwujud.

“Saya enggak bisa beli maskernya di sini karena itu harus impor. Pas pandemi ini, ada replika masker-masker itu. Jadi saya bisa dapat dengan harga murah. Pandemi ini malah membantu bikin karya saya terealisasi,” ujarnya.

Tomo menjelaskan, anastomosis ialah istilah biologi tentang pertemuan dari cabang penyaluran energi. Inspirasinya datang dari resiliensi sistem pada daun tanaman yang dapat mengatur distribusi energi.

Ketika daun terkena infeksi, penyebaran energi akan terhambat di sekitar lajur infeksi tersebut untuk melindungi bagian yang sehat. “Prinsip anastomosis tersebut dapat dianalogikan seperti kontinuitas biologis dan rutinitas manusia dalam menghadapi pandemi,” kata dia.

Selain Tomo, Satria Parabawa yang memajang enam foto mikroskopiknya dalam ‘Deeply Closer’ juga makin mengakrabkan kita dengan imej benda-benda renik layaknya keakraban kita hari-hari ini dengan narasi seputar virus.

Adapun Catur Agung Nugroho dapat memantik dialog antara sisi estetik dan isu lingkungan dalam sejumlah lukisan 'normal baru' dari karet-karet yang dibakar dalam ‘Estetica Plastic’. “Pameran di masa pandemi menjadi menarik karena seniman muda seperti kami butuh ruang dan membuka jejaring,” kata Catur.

Jogja Art Weeks adalah gelaran sejumlah pameran bersama di periode waktu yang sama. Bergulir sejak 2016, ajang ini mengiringi Art Jog, pameran dan festival seni rupa tahunan skala besar di Yogyakarta.

Tahun ini, selama November, digelar lima ajang pameran Jogja Art Weeks di lima lokasi, termasuk ‘Special Project’. Karya-karya yang ditampilkan dengan berbagai tema dan medium datang dari 20 seniman muda yang mengajukan proposal untuk dikurasi seniman Bambang ‘Toko’ Wicaksono.

398