Home Kesehatan Kasus Kematian Naik 75 %, Bidan Dituntut Kerja Ekstra

Kasus Kematian Naik 75 %, Bidan Dituntut Kerja Ekstra

Sukoharjo, Gatra.com - Kematian ibu hamil dan melahirkan di Kabupaten Sukoharjo meningkat selama Pandemi Covid-19. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo pun meminta para bidan agar bekerja lebih keras guna mencegah kematian ibu hamil.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, tahun ini dari bulan Januari sampai dengan September 2020 ada 7 kasus kematian ibu. Angka itu naik dibandingkan dengan tahun 2019 lalu, dimana jumlahnya hanya ada lima kasus, sedangkan di tahun 2018 dan 2017 masing-masing empat kasus.

"Baru bulan November sudah ada tujuh kasus, masih ada satu bulan lagi, dan ini tergolong cukup tinggi, karena dari empat kasus naik menjadi tujuh kasus, hampir dua kali lipatnya, semoga tidak ada lagi," ucap Agus Kristiyanto Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yaskes) DKK Sukoharjo, Senin (23/11).

Agus menjelaskan, penyebab angka kematian ibu hamil di tahun 2020 ini rata-rata mengalami pendarahan sebelum waktunya melahirkan dan plasenta menempel di jalan rahim. Sementara di tahun 2019 lantaran mengalami Eklampsia atau masyarakat menyebut keracunan kehamilan, pedarahan, gangguan metabolik, hellp sindrom dan gangguan emboli atau masuknya cairan ketuban masuk ke pembuluh darah.

Namun menurut Agus, kematian ibu ini bukan semata-mata masalah kesehatan saja. Tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhi, salah satunya adalah faktor ekonomi. Selain itu, terdapat beberapa ibu hamil yang menutupi kehamilannya lantaran malu mengingat kehamilannya merupakan anak kelima dan keenam. "Kondisi ekonomi secara tidak langsung juga menyebabkan, karena pedarahan berawal dari asupan gizi," ujarnya.

Agus mengatakan, saat ini DKK Sukoharjo berupaya penuh untuk menekan angka kematian ibu hamil. Salah satunya dengan program Semilir Hasmat (Semua Bumil Melahirkan Harus Selamat). "Pemeriksaan ibu hamil harus rutin, minimal 9 bulan 2x. Dan sekarang standar nya bertemu dengan dokter Obgyn, dokter umum, dan dokter gigi," katanya.

Selain itu, mengingat masih dalam Pandemi Covid-19, sehingga para ibu hamil diwajibkan untuk mengikuti swab tes. Upaya ini juga untuk menekan kasus positif Covid-19 kepada ibu hamil.

569