Cilacap, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mulai menerjunkan alat berat dan mendistribusikan bantuan untuk korban banjir, longsor dan tiupan angin kencang.

Kepala Palaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan pihaknya berkoordinasi untuk penanganan pascabencana. Salah satunya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

“Alat berat sudah, kita berkoordinasi untuk memperbaiki tanggul yang rusak atau penanganan longsor,” ujarnya.

Dia menjelaskan, secara keseluruhan terdapat 24 titik tanggul sungai yang jebol. Selain itu, ada pula bencana longsor yang terjadi di 14 desa di tiga kecamatan. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak empat rumah roboh, 11 unit rumah rusak ringan, dua rusak sedang, dan 44 rumah rusak ringan.

“Banjir 15 Kecamatan 46 Desa, total pengungsi 1.463 KK , 4.275 jiwa,” jelasnya.

Adapun angin kencang berdampak di tiga desa di satu kecamatan. Tercatat, satu rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang akibat terjangan angin kencang tersebut.

Total bencana terjadi di 15 kecamatan 62 desa,” ungkapnya.

Dia mengemukakan, bencana hidrometeorologi yang melanda Cilacap tak lepas dari fenomena El Nina. Banjir telah merendam Cilacap pada awal akhir Oktober hingga awal November. Namun, banjir kedua yang dimulai pada 18 November lalu adalah salah satu yang terparah.

“Kami masih melakukan penanganan. Tentunya koordinasi dengan berbagai pihak,” ucapnya.