Home Gaya Hidup Pandemi Tak Surutkan 29 Negara Ikuti Festival Film JAFF

Pandemi Tak Surutkan 29 Negara Ikuti Festival Film JAFF

Yogyakarta, Gatra.com - Kendati digelar di tengah pandemi Covid-19, festival film tahunan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) diikuti secara antusias oleh 29 negara di Asia Pasifik. Selama lima hari, mulai Rabu (25/11) ini, sebanyak 128 film diputar secara daring dan langsung di 15 kota.

Gelaran JAFF tahun ini di masa pandemi mengingatkan gelaran JAFF perdana pada 2006 yang bersamaan dengan gempa bumi Yogyakarta. Saat itu, JAFF menjadi medium pertemuan antara sineas dan masyarakat dengan memberi hiburan dan harapan atas keterpurukan menghadapi bencana.

“Festival bukan hanya berarti sebagai perayaan. Tetapi sudah seharusnya menjadi energi di tengah sebuah krisis. Di era pandemi seperti ini justru JAFF harus diselenggarakan untuk menumbuhkan semangat perfilman Indonesia,” ujar Direktur Festival JAFF 15 Ifa Isfansyah, Rabu (25/11), saat dihubungi Gatra.com.

Penyelenggaraan festival di tengah pandemi juga menghasilkan gagasan-gagasan baru dalam teknis dan sajian program. “JAFF yang memang berakar pada komunitas film, tahun ini menjadi spesial karena berlangsung di 15 kota dan bekerjasama dengan 15 komunitas film serta mempunyai program online,” ujar sutradara film ini.

Sebanyak 128 film, yakni 57 feature dan 71 film pendek, akan ditayangkan dalam beberapa program. JAFF memilih film-film yang memiliki daya tarik dalam konteks isu, sosial, ekonomi, dan budaya dari berbagai negara Asia, dalam bentuk fiksi, dokumenter, hingga hibrid.

JAFF 15 dibuka dengan film Mekong 2030 (2020), antologi lima film pendek yang mengisahkan masa depan Sungai Mekong dari lima perspektif nasional dan budaya yang berbeda. Berlatar tahun 2030, film yang disutradarai oleh lima sineas Asia Tenggara ini mengajak kita untuk melindungi sumber air yang penting bagi kehidupan.

Tercatat 29 negara Asia Pasifik yang berpartisipasi di festival ini. “Pandemi yang melanda hampir seluruh bagian dunia tidak menyurutkan keterlibatan berbagai negara pada perhelatan JAFF 15,” kata Ifa.

JAFF juga menggelar program lokakarya ‘Public Lecture’ dan ‘Masterclass’ sebagai program non-pemutaran, yang turut diisi sutradara Mira Lesmana. JAFF bekerja sama dengan Fasilitasi Ide Sinema Kreatif (Festif) merilis fasilitasi produksi film pendek berbahasa daerah.

Selain daring dengan menggandeng platform Klik Film, berbagai program yang digelar langsung di 15 kota dan dipusatkan di Kedai Kebun, Yogyakarta, digelar dengan mematuhi protokol kesehatan.

Presiden JAFF Budi Irawanto menyebut JAFF ke-15 mengusung tema ‘Kinetik’ yang merujuk pada gerakan-gerakan yang berasosiasi dengan kekuatan dan energi.

“Di tengah situasi pandemi, Kinetic menggarisbawahi pentingnya merawat gerak sinema Asia demi menggapai kebesarannya. Masyarakat bersama JAFF 15 dapat terlibat aktif bagi mereka yang paling membutuhkan bantuan di tengah krisis,” tutur pengajar di Universitas Gadjah Mada ini.

144