Home Ekonomi OVOP Dorong Produktivitas dan Daya Saing IKM

OVOP Dorong Produktivitas dan Daya Saing IKM

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggunakan pendekatan One Village One Product (OVOP) di sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar lebih produktif dan berdaya saing.
 
"OVOP merupakan sebuah model pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi suatu daerah dengan menghasilkan produk kearifan lokal berkelas global yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya lokal," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, dalam keterangan tertulisnya,  Kamis (26/11).
 
Menurutnya, kesuksesan program OVOP telah dimulai sejak tahun 1979 di Prefektur Oita, Jepang. Bahkan, model pendekatan OVOP kemudian diadopsi oleh Thailand dengan jargon One Tambon One Product (OTOP) yang berhasil mempopulerkan produk olahan buah, kain sutra dan gerabah.
 
Gati optimistis, model pengembangan di sentra IKM melalui pendekatan OVOP akan berhasil di Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki potensi yang sangat luas baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia dan kearifan lokalnya.
 
"Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dan budaya mulai dari ujung Pulau Sumatera sampai Papua, yang bila didukung pengelolaannya dengan tepat, IKM kita bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat di daerah, khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19," tuturnya.
 
Tahun ini, program OVOP yang diselenggarakaan Kemenperin berfokus pada lima komoditas, yaitu makanan dan minuman, kain tenun, kain batik, anyaman dan gerabah. Lima komoditas ini disebut Gati sebagai cerminan kearifan lokal yang kental dan mengakar dalam kehidupan bermasyarakat penduduk Indonesia.
 
Ia menyebut, salah satu wilayah yang memiliki potensi besar yakni  Sumatera yang dinilai dinilai sebagai gudangnya IKM berbasis OVOP. Pasalnya, dari total 112 pelaku IKM yang mendapat penghargaan OVOP pada tahun 2018, sebanyak 67 pelaku IKM (59,82%) berasal dari wilayah Sumatera.
 
"Siapa yang tak kenal keripik sanjai asal Sumatera Barat yang telah menjadi oleh-oleh wajib bagi setiap pelancong yang mengunjungi Sumatera Barat. Di daerah tersebut juga ada rendang yang bahkan pernah ditayangkan secara eksklusif dalam program televisi," ujarnya.
 
Ke depan, lanjut Gati, diharapkan usulan IKM OVOP dapat lebih banyak lagi sehingga nantinya diperoleh pelaku IKM yang berdaya saing dan mampu menembus pasar internasional sehingga mengharumkan nama Indonesia.
105