Lombok Utara, Gatra,com- Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) tidak ingin larut dalam keperihatinan di masa pandemi Covid-19 ini. Kabupaten termuda di NTB ini akan mensiasatinya dengan akan segera digelarnya even budaya “Pekenan Dayan Gunung” dengan menggandeng para pelaku usaha wisata. Even ini digeklar sebagai media promosi agar pariwisata KLU segera bangkit.

“Even Pekenan Dayan Gunung merupakan kolaborasi antara Dinas Pariwisata KLU dengan pelaku pariwisata dengan tema “Culture to Nature”. Lombok Utara sendiri mendapatkan dana hibah pariwisata dengan jumlah Rp 15 milyar. Anggaran ini digunakan untuk membantu pelaku pariwisata yang terdampak dan promosi pariwisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Vidi Ekakusuma, Jumat (27/11).

Menurut Vidi, dalam event yang dijadikan ajang promosi dalam waktu dekat itu tetap memperhatikan protokol covid-19. Pasalnya, sampai dengan sekarang ini tiga gili masih berstatus zona hijau.

“Dana hibah untuk di NTB, Lombok Utara menerima paling besar dan dana hibah ini akan dialokasikan untuk membantu pelaku pariwisata yang terdampak dan juga untuk membantu even promosi pariwisata,” ujarnya.

Pelaku wisata KLU Hendrawan menyebutkan, pihaknya bersama semua anggota terus berupaya menghidupkan kembali pariwisata tiga gili. Sejumlah upaya dilakukan. Mengawali Program Gili Gets Ready, dilanjutkan dengan simulasi menghadapi covid-19 dan yang teranyar adalah program “Pekenan Dayan Gunung Ngemunggahang Dowe Banda Gumi Sasak”.

Dikat akan, program ini selain upaya membangkit kondisi pariwisata di gili juga untuk melestarikan adat budaya di Wilayah KLU. 50 vendor direncanakan akan ikut dalam event itu nanti.

Selain itu kegiatan ini dimaksudkan guna menggerakan UMKM dan pariwisata. Sejumlah kegiatan yang akan digelar dalam event ini seperti pekenan keris dan batu permata, pekenan kerajinan dan khas Dayan Gunung, pekenan kuliner masyarakat gili, workshop, kesenian tradisional Dayan Gunung, restorasi terumbu karang tiga gili, dan penanaman pohon tiga gili.