Home Politik Pendidikan Politik Rampung, Milenial Diharap Jadi Pemimpin

Pendidikan Politik Rampung, Milenial Diharap Jadi Pemimpin

Jakarta, Gatra.com - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar akhirnya rampung menggelar rangkaian pendidikan politik pada 2020. Acara tersebut ditutup usai menyelesaikan 20 edisi yang dilangsungkan di Kantor DPP Golkar, Cikini, Jakarta Pusat, pada Jumat (27/11).

Ketua penyelenggara Dikpol, Firlie Ganinduto memastikan jika DPD Golkar DKI bakal konsisten menggelar ajang serupa. Menurut dia, pendidikan politik merupakan cara Golkar mendidik kader untuk menciptakan regenerasi berkesinambungan dan mendekatkan masyarakat dengan partai yang identik dengan pohon beringin ini.

Firlie menyebut kegiatan diskusi dalam pendidikan politik sangat bagus, terutama bagi generasi muda. Dia sadar anak-anak muda merupakan generasi penerus yang nanti mengemban tugas sebagai pemimpin Indonesia.

"Golkar Jakarta tidak akan berhenti berdiskusi dengan kalangan manapun, termasuk dengan mahasiswa. Hingga 20-30 tahun mendatang kalian lah yang akan memimpin dan membawa negara ini ke arah mana. Golkar partai yang terbuka untuk semua kalangan," kata Bendahara Umum DPD Partai Golkar DKI Jakarta ini.

Golkar DKI sendiri dipastikan tengah menyiapkan beberapa program untuk bisa memberikan kesempatan kepada anak muda memulai karier politik. Selain mengggelar kembali kegiatan serupa, mereka juga bakal membuat Golkar Institute untuk mengembangkan kader-kader muda yang bakal memimpin Golkar ke depan.

Pada hari terakhir, Anggota DPR RI Komisi VII, Dyah Roro Esti mendapatkan kesempatan untuk mengisi materi. Tak jauh berbeda dengan yang lainnya, dia menyebut jika pendidikan politik merupakan satu cara anak-anak muda diberikan pembekalan sebelum terjun langsung ke lapangan untuk berpolitik dan memimpin bangsa.

"Satu hal yang harus kita ingat bersama, masa depan Indonesia ini ditentukan oleh kita-kita yang hadir di sini, maka kita bisa sepakati memulai perubahan baik yang besar dimulai dari perubahan yang kecil," ujar perempuan berusia 27 tahun tersebut.

Salah satu peserta dari unsur mahasiswa, Lucas Anakotta bisa mengikuti pendidikan politik yang digelar DPD Golkar DKI. Selain mendapatkan banyak manfaat, ajang ini juga jadi waktu yang tepat baginya mengembangkan diri bersama koleganya untuk mulai berpolitik.

"Menggunakan kesempatan saat ini untuk terus belajar, peka terhadap masalah sekitar adalah awal perubahan yang dahsyat di masa mendatang. Saya pun tertarik untuk bisa berpolitik, terlebih cara itu sangat efektif untuk menyuarakan perubahan," ujar dia.

DPD Golkar DKI Jakarta pun menepati janjinya menyelesaikan program pendidikan politik yang dihelat sebanyak 20 edisi ini. Total ada 1500 peserta yang hadir secara langsung dan 560 lagi mengikutinya secara online kegiatan tersebut.

Beberapa perubahan dilakukan panitia dalam pendidikan politik yang digelar di masa pandemik. Mereka menjalankan protokol kesehatan yang lebih ketat. Selain hanya 100 peserta yang hadir dan dibagi dalam dua sesi per hari, peserta juga telah menjalani rapid tes dan assessment tracking COVID-19 sebelum terlibat dalam pendidikan politik kali ini.

Panitia tak mau mengambil risiko di tengah kondisi pandemik. Mereka lebih dini melakukan mencegah penularan COVID-19 dengan menjalankan protokol yang lebih ketat. Terlebih, saat ini Jakarta tengah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Peserta yang mengikuti pendidikan politik dalam 20 edisi ini berasal dari pelbagai unsur, mulai dari kader, pimpinan kecamatan dan kelurahan, ormas sayap partai, masyarakat umum sampai mahasiswa. Mereka secara bergantian menjadi peserta dalam kegiatan yang dihelat di Kantor DPD Golkar Jakarta yang ikonik itu.

Pendidikan politik ini memang jadi program berkala yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas diri kader Partai Golkar. Tak hanya kader atau ormas sayap partai saja, mereka juga bakal memberikan pendidikan politik kepada masyarakat umum sebagai bentuk tanggung jawab dan menjalankan amanat UUD 1945 Partai Golkar kepada masyarakat.

318