Blora, Gatra.com- Pimpinan Pusat GP Ansor meminta pemerintah tegas menegakkan aturan Protokol kesehatan demi keselamatan masyarakat. Pemerintah diminta tidak takut kepada pihak-pihak yang mencoba melanggar aturan tersebut.

"Tidak peduli itu yang melanggar habaib, Kyai, Gubernur, Walikota, Banser, Ansor sekalipun, jika melanggar harus ditindak. Kita minta pemerintah tegas tidak perlu takut menegakkan aturan terutama aturan terkait Pandemi Covid -19. Tidak boleh tawar menawar. Pemerintah harus tegas," kata Ketua umum GP Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas saat orasi kebangsaan virtual di Kabupaten Rembang, Minggu (29/11).
Gus Yaqut sapaan Yaqut Cholil Qoumas juga meminta tokoh masyarakat harus menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat. Ia berharap kasus kerumunan yang terjadi di Petamburan tidak terulang lagi.

"Jangan karena merayakan maulid nabi kemudian kita menafikan keselamatan masyarakat. Kita minta tokoh masyarakat jadi tauladan, jangan ada kumpul-kumpul seperti Petamburan kemarin. Yang terjadi disana Itu menunjukkan tokoh disana (Petamburan) tidak peduli dengan keselamatan masyarakat," ungkapnya.

Dia juga meminta kader Ansor dan Banser untuk tidak  mudah percaya dengan tokoh-tokoh yang menggunakan Islam untuk sarana kepentingan politiknya.

"Islam dijadikan kedok untuk menguasai panggung poliitik. Buat kader Ansor Banser, terhadap orang seperti ini adalah, lawan mereka!" tegas Gus Yaqut.

Apel Kebangsaan Banser secara virtual yang berpusat di Kabupaten Rembang ini diikuti perwakilan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari seluruh pimpinan cabang (PC) se Pulau Jawa. Selain itu, apel juga diikuti seluruh pengurus wilayah (PW) se Pulau Jawa dan 4 PC luar negeri, yakni Taiwan, Korea Selatan, Malaysia dan Mesir.