Home Politik Lawan Kotak Kosong, Hendi Mainkan Strategi Bertahan

Lawan Kotak Kosong, Hendi Mainkan Strategi Bertahan

Semarang, Gatra.com - Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) dalam setiap kampanye sering kali mengeluarkan pernyataan, bahwa kotak kosong memiliki peluang untuk mengalahkan dirinya dalam Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang.

Pengamat politik Universitas Semarang, Dr. Muhammad Junaidi, menilai, pernyataan itu dilontarkan Hendi karena, sedang memainkan manajemen konflik. Hal itu dikarenakan Hendi, paham betul jika dirinya sangat diterima oleh masyarakat Kota Semarang, tapi ada kekuatiran jika angka penerimaan yang tinggi itu justru membuat masyarakat datar-datar saja menyikapi pencalonannya.

Hendi kata dia, lantas menghadirkan kotak kosong sebagai lawan potensialnya, agar kemudian partisipasi pencoblosan yang memilihnya dalam Pilwalkot Semarang bisa terus digenjot.

"Saya rasa pesan tersirat seperti ini seharusnya ditangkap secara cermat oleh seluruh tim kampanye beliau," jelas Junaidi.

Junaedi menambahkan, saat ini ada sinyalemen bahwa Hendi lebih dipersiapkan untuk jenjang yang lebih tinggi, baik oleh partai politik, maupun tokoh - tokoh. Hal itu terlihat dari langkah Hendi yang lebih bertahan.

"Peniliaian terhadap Hendi yang sering disebut telah melampaui kapasitas sebagai calon untuk bertarung di tingkat kota, juga sebenarnya terlihat menimbulkan kekuatiran tersendiri,"tandasnya.

Guru besar UNIMUS, Prof. Dr. Masrukhi, M. Pd menyebutkan, suasana politik di Kota Semarang saat ini relatif adem ayem dibandingkan daerah lain, yang sama-sama hanya mengusung calon tunggal. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya gelombang gerakan coblos kotak kosong, seperti yang ada pada daerah lain.

Dinamika politik yang relatif adem itu kata dia tidak lepas dari strategi Hendi yang memilih strategi bertahan. Dan sangat tenang dengan pergerakan yang tidak terlalu banyak muncul di permukaan, tapi secara masif menjangka masyarakat.

"Hendi sedari awal justru lebih terlihat mengambil posisi bertahan, dengan menjaga suasana sejuk di Kota Semarang," katanya.

172