Jakarta, Gatra.com - Menteri Sosial, Juliari P. Batubara menerima penghargaan Gatra Award 2020 kategori Pejabat Publik sebagai sosok inspiratif peningkatan kesejahteraan melalui jaring pengaman sosial.
Juliari mengatakan, sejak awal November 2020, penyaluran tiga jenis bantuan sosial yang dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos) telah mencapai 100%. Adapun tiga program ini, yakni Progra Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) non PKH, dan Bantuan Sosial Beras.
“Peserta PKH yang awalnya 9,2 juta KPM, ditingkatkan jadi 10 juta KPM dan bantuannya dinaikkan kurang lebih 25% dalam setahun. Untuk program kartu sembako atau BPNT, mengalami perluasan yang cukup signifikan yaitu dari 15,2 juta KPM menjadi 20 juta KPM dan indeks bantuannya pun ditingkatkan dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu per KPM per bulan,” katanya dalam acara Gatra Awar 2020 bertajuk “Prakarsa Untuk Negeri” secara virtual, Selasa (1/12).
Ia menambahkan, untuk BST bagi KPM program BPNT non-PKH, penerima manfaatnya sekitar 9 juta KPM dengan index bantuan sebesar Rp500 ribu per KPM. Bantuan sosial ini hanya diberikan satu kali di awal September 2020 lalu.
“Selanjutnya, ada bansos beras. bansos beras ini ditujukan untuk 10 juta KPM dari program PKH. Masing-masing keluarga mendapat 15 kilogram beras per bulan selama tiga bulan dari Agustus hingga Oktober. Sehingga setiap keluarga mendapatkan total 45 kilogram beras kualitas medium dari Bulog,” jelasnya.
Guna mendukung pelaksanaan program-program bansos tersebut, anggaran Kemensos terus mengalami peningkatan beberapa kali di tahun 2020. Oleh karena itu, lanjut Juliari, Kemensos harus mampu menunjukkan bahwa kinerja tersebut dibarengi dengan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip tata kelola yang baik, akuntabel, dan transparan.
“Dalam laporan keuangan Kemensos tahun anggaran 2019, Kemensos berhasil mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini WTP ini adalah yang keempat kali secara berturut-turut yang diterima Kemensos dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” ungkapnya.
Terakhir, ia menyebut, dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) klaster perlindungan sosial, Kemensos menerima pagu anggaran sebesar Rp128 triliun. Hebatnya, realisasi penyerapan anggaran PEN per 26 November 2020 di Kemensos telah mencapai 95% atau sebesar Rp121,2 triliun.
“Hal ini menunjukkan kontribusi Kemensos berdampak signifikan bagi perputaran roda perekonomian. Inovasi-inovasi juga dilakukan dengan menyederhanakan prosedur penyaluran, sehingga bansos dapat tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran,” ujarnya.
