Cilacap, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mewaspadai bencana banjir pasca Sungai Serayu dan sejumlah anak sungainya meluap di Banyumas, Kamis (3/12). Pasalnya, aliran Sungai Serayu melewati Cilacap dan juga bermuara di Cilacap.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan, wilayah yang paling dipantau adalah di Kecamatan Adipala. Sebab, di kecamatan ini ada beberapa permukiman yang dekat dengan Serayu dan rawan terdampak luapan.

“Sementara ini di Kecamatan Adipala. Kita pantau terus,” katanya.

Sementara ini, kata Komara, Sungai Serayu tak sampai berdampak ke permukiman penduduk. Namun, pemantauan dilakukan terus menerus lantaran wilayah hulu di Banyumas hingga Banjarnegara, debit Serayu masih sangat tinggi dan merendam sejumlah wilayah.

Data di BPBD Banyumas, banjir akibat luapan Sungai Serayu tersebut menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Kalibagor, Somagede, Patikraja, dan Rawalo. Akibatnya, ratusan rumah terendam dan sebagian warga mengungsi.

Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem, berupa hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir di wilayah Jawa Tengah, termasuk di Banjarnegara, Banyumas, Cilacap dan Purbalingga.

Di Kabupaten Cilacap, wilayah rawan terdampak cuaca ekstrem adalah Kabupaten Cilacap, meliputi Jeruklegi, Kawunganten, Gandrungmangu, Kedungreja, Sidareja, Karangpucung, Cimanggu, Majenang, Wanareja, Dayeuhluhur, Bantarsari, dan Cipari.

Sedangkan di Kabupaten Banyuas, hujan lebat disertai angin kencang dan petir berpotensi terjadi di Lumbir, Wangon, Purwojati, Ajibarang, Gumelar, Pekuncen, Cilongok.