Home Politik Jelang Pilkada, Pengasuh Pondok Pesantren Gelar Istighosah

Jelang Pilkada, Pengasuh Pondok Pesantren Gelar Istighosah

Sukoharjo, Gatra.com- Jelang sepekan hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukoharjo, 9 Desember 2020, Jam'iyyah Pengasuh Pondok Pesantren Putri dan Mubalighoh menggelar istighosah. 

Agenda istighosah ini dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Kholifatullah Singo Ludiro Sukoharjo, Kamis sore (3/12).

Ketua Yayasan Bani Agung Syuhada sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Kholifatullah Singo Ludiro Lilis Fatimah mengatakan, istighosah ini digelar untuk mendoakan agar Kabupaten Sukoharjo tetap ayem di tengah kontestasi Pilkada Sukoharjo 2020. Selain itu, jauh dari ujaran kebencian dan upaya-upaya provokasi yang memicu keretakan kerukunan masyarakat. 

"Mari kita berdoa bersama. Bermunajat dengan hati tulus ikhlas. Tetap kita jaga dan perjuangan bersama Kabupaten Sukoharjo yang ayem, tentram dan guyub rukun," kata perempuan yang akrab disapa Umi Lilis tersebut.

Umi Lilis menegaskan, seluruh pihak mesti menempatkan kerukunan sebagai nilai utama dibanding dengan kepentingan kelompok atau, dalam hal ini kemenangan pasangan calon (Paslon) yang didukung. 

“Secara umum kepada masyarakat Sukoharjo, dan secara khusus kepada para paslon dan pendukungnya,” katanya.
 
Dalam kesempatan itu, Jam'iyyah Pengasuh Pondok Pesantren Putri dan Mubalighoh memohon kepada semuanya untuk tidak menggunakan isu-isu agama sebagai alat politik. 

"Kedamaian dan kerukunan di Sukoharjo adalah prioritas pertama dan utama," tegasnya.

Selanjutnya, Jam'iyyah Pengasuh Pondok Pesantren Putri dan Mubalighoh juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menghadapi proses pilkada ini dengan cerdas dan bijak.

"Hindari perpecahan dan disharmoni antar warga hanya karena berbeda pilihan. Jauhi isu-isu SARA dari perjuangan meraih kemenangan yang bagaimana pun tidak lebih besar dari kedamaian dan kerukunan di Sukoharjo. Bagaimana pun kita adalah saudara sebangsa setanah air," katanya.

Ia menambahkan, istighosah perlu digelar untuk mendasari harapan dan perjuangan menjaga kerukunan di Sukoharjo. Sekuat-kuatnya usaha manusia, sehebat-hebatnya perjuangan bersama, masih mungkin muncul kekuatan-kekuatan tak baik yang menginginkan sebaliknya. 

"Hanya kepada Allah SWT kita berharap. Memohon ampunan dan kekuatan. Semoga ikhtiar kita bersama mendapat ridho-Nya. Amin," katanya.

316