Home Kebencanaan Kabupaten Bandung Siaga Bencana Hidrometeorologi

Kabupaten Bandung Siaga Bencana Hidrometeorologi

Bandung, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Bandung siaga menghadapi potensi bencana yang disebabkan cuaca ekstrem atau hidrometeorologi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung telah mengirimkan surat imbauan kepada seluruh camat agar bersiap menghadapi potensi bencana tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara menjelaskan melalui surat imbauan itu, Akhmad meminta para camat untuk mengungsikan warga yang berada di wilayah rawan longsor khususnya ketika terjadi hujan lebat, sebagai upaya antisipasi.

"Warga harus waspada, ketika hujan besar saya sudah minta tolong kepada aparat pemerintah kewilayahan untuk mengungsikan warga di wilayah yang memang potensi longsornya cukup tinggi supaya tidak terjadi apa-apa," katanya saat dihubungi, Senin (7/12). 

Ia mengatakan, secara umum kondisi wilayah Kabupaten Bandung dinilai rawan bencana hidrometeorologi baik banjir maupun longsor. Akhmad menyebut beberapa daerah yang rawan di antaranya Cimenyan, Cilengkrang, Katapang, Margahayu, Solokan Jeruk, Margaasih, Bojongsoang, Pangalengan, Ciwidey dan lainnya. 

"Saya sudah menerbitkan surat imbauan kepada aparatur kewilayahan agar itu disosialisasikan kepada masyarakat terutama yang bermukim di daerah yang berpotensi longsor," tegasnya. 

BPBD kini telah mengeluarkan status siaga bencana. Tentunya, kata Akhmad, status tersebut bisa ditingkatkan sesuai perkembangan kondisi. "Kita mah stand by. Kalau ada hal yang darurat lagi kita naik ke tanggap. Jadi, sekarang penetapan statusnya di level siaga," pungkasnya.

Terpisah, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Bandung, Yan Firdaus memprediksi, ada potensi angin kencang dan hujan lebat di Bandung Raya dalam beberapa hari ke depan, setidaknya hingga tanggal 8-9 Desember 2020. 

Yan mencatat, sejak tanggal 1 Desember 2020 kecepatan angin di wilayah Bandung mencapai maksimum antara 27-30 kilometer per jam. Kecepatan itu, kata Yan, sudah termasuk kencang. Dalam catatan normal kecepatan angin hanya dikisaran 22-24 kilometer/jam.

Masyarakat diminta waspada karena kekuatan angin kencang ini, kata Yan, bisa berpotensi merobohkan pohon, baliho ataupun atribut lainnya di jalan raya.

Selain itu, berpeluang menimbulkan genangan hingga banjir. Menurut Yan, kondisi itu terpengaruh oleh bibit siklon tropis. 

"Bibit siklon tersebut terpantau tumbuh pada tanggal 5 Desember 2020 di selatan Selat Sunda atau sekitar 350 kilometer barat daya Jabar. Dengan tekanan bervariasi antara 1.002 - 1.004 hPa," katanya.

"Ada pertumbuhan awan di wilayah bibit siklon tersebut sudah mulai terdisipasi, namun demikian ada dampak tambahan dari pertumbuhan bibit siklon tersebut, yaitu adanya konvergensi di wilayah Utara Jabar hingga Jateng sejak 6 Desember 2020 pukul 04:00 WIB," paparnya. 

Yan menlanjutkan, adanya konvergensi tersebut menyebabkan pertumbuhan awan hujan yang meliputi hampir seluruh Jawa bagian Barat. 

Karenanya, beberapa hari ke depan diprediksi hujan sedang hingga lebat, masih akan mengguyur Bandung. Namun, setelah itu akan bergeser ke arah timur menuju Jateng atau Jatim. 

"Harus tetap diwaspadai, karena ada peluang 20%-40% bibit (siklon) itu akan menguat kembali pada hari Selasa-Rabu, tanggal 8-9 Desember," pungkas Yan.
 

497