Home Teknologi Wow! Selama Pandemi Serangan Siber Naik Tiga Kali Lipat

Wow! Selama Pandemi Serangan Siber Naik Tiga Kali Lipat

Jakarta, Gatra.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memberikan paparan terkait kemanan siber. BSSN juga menggelar Simposium Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN) secara daring, dalam Rangka Mendukung Penyusunan Kerangka Regulasi Literasi Media dan Literasi Keamanan Siber.

Dalam paparannya, Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian menjelaskan selama pandmei serangan siber naik signifikan. Menurutnya, di tahun sekarang ada kenaikan tiga kali lipat dibanding tahun 2019.

"Peningkatan traffic internet dan maraknya penggunaan aplikasi daring turut dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melancarkan serangan siber, seperti malware, phising, SQL Injection, Hijacking, dan

Distributed Denial of Service (DDOS)," paparnya secara daring, Selasa (8/12). "Selama periode bulan Januari-November 2020, BSSN mendeteksi telah terjadi serangan siber sebanyak lebih dari 423 juta serangan. Jumlah ini lebih banyak hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan jumlah serangan di periode yang sama pada tahun 2019," imbuh Jenderal bintang tiga itu.

Serangan yang sering terjadi dalam masa pandemi ini, kata Hinsa, adalah dengan penyebaran atau penyerangan secara siber melalui malware. Malware ini juga bisa mencuri data-data bagi mereka yang sudah terjangkiti.

"Adapun serangan menjadi tren dalam masa pandemi COVID-19 ini adalah pencurian data melalui malware. Hal ini menjadi perhatian karena serangan yang terjadi di dunia maya dapat menyebabkan kerusakan dan terganggunya stabilitas di dunia nyata," ungkap Hinsa.

Menurutnya, perlindungan data dari serangan siber sudah saatnya ada integrasi dan sinergisitas antara pemerintah dengan semua elemen. Untuk itu, Hinsa mengajak semua lapisan agar bisa berkolaborasi bersama mencegah serangan siber yang lebih besar.

"Pelaksanaan strategi keamanan siber Indonesia tidak hanya difokuskan pada pemerintah, akan tetapi melibatkan semua unsur, yaitu pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat atau komunitas yang disebut sebagai Quad Helix. Quad Helix dapat saling berinteraksi dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan strategi keamanan siber," ujarnya.

"Oleh karenanya, peran dan tanggung jawab keamanan siber berada pada seluruh lapisan masyarakat. Kolaborasi keamanan siber nasional menjadi kunci utama dalam membangun ruang siber yang aman dan kondusif," pungkas Hinsa.

125

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR