Home Politik KPU Malaka Ganti Satu Petugas KPPS Karena Reaktif Covid-19

KPU Malaka Ganti Satu Petugas KPPS Karena Reaktif Covid-19

Malaka, Gatra.com- Satu petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) di Kabupaten Malaka reaktif Covid-19 saat rapid test. Menyikapikasus ini, KPU Malaka mengambil sikap, mengganti petugas tersebut.

“Kami lakukan Rapid test untuk semua anggota Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) . Ada satu yang reaktif. Tidak mau mengambil risiko, kami ganti yang bersangkutan dengan orang lain. Petugas pengganti itu juga sudah di rapid test dan non reaktif ,” kata Ketua KPU Malaka, Makarius Bere Nahak ( 8/12).

Untuk itu jelas Makarius Bere Nahak, para petugas KPPS yang bertugas di 395 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar pada 127 Desa dan 12 Kecamatan semuanya dalam keadaan sehat. “Semua petugas KPPS pada 359 Tempat Pemungutan Suara (TPS) hasil rapid test nya non reaktif. Mereka akan melaksanakann tugas di TPS dengan mengedepankan protocol ksehatan Covid -19,” jelas Makarius Bere Nahak.

Untuk itu Makarius Bere Nahak menghimbau para pemilih untuk tidak ragu dan takut. Datanglah ke TPS sesuai undangan, model C-6. Karena pelaksanaan pemungutan suara dilangsungkan sesuai protokol kesehatan Covid -19. “Kami dari KPU menghimbau 115.304 pemilih di Malaka sesuai Daftar Pemilih Tetap ( DPT ) datang ke TPS untuk menggunakan hak pilih. Jangan ragu dan takut. Karena pelaksanaannya dengan mengdepankan protocol kesehatan Covid -19,” katanya.

Himbauan KPU untuk para pemilih ini jelas Makarius Bere Nahak karena ada pemilih yang ragu datang ke TPS pada hari pencoblosan 9 Desember 2020 karena takut tertular Covid -19.

“Sesuai info yang menyebar, bahwa ada pemilih yang takut datang memberikan suara di TPS karena takut terjangkit virus Covid -19. Takut ada klaster baru, Pilkada. Ini berita hoax. Kami minta datang ke TPS karena pelaksanaan pemilihan semuanya diatur sesuai protocol lkesehatan Covid -19. Jangan ragu,” tegas Thomas Dohu.

Menurut Makarius, KPU telah menyiapkan semua peralatan yang diperlukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Mulai dari alat tes suhu tubuh, mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer.

“Selain itu para pemilih juga akan diberikan sarung tangan plastik dan setelah melakukan pemilihan, pemilih dapat mencuci tangannya sebelum kembali ke rumah,” kata Makarius Bere Nahak.

Dia menjelaskan, saat pencoblosan semua pemilih akan diatur secara bertahap dengan tetap menjaga jarak. Tidak boleh ada kerumunan massa. Petugas betul-betul menerapkan protokol kesehatan. “Kegiatan pencoblosan dimulai Pukul 07.00 Wita dan selesai Pukul 13.00 Wita. Petugas kami akan mengatur semua pemilih mentaati protokoler kesehatan. Ini agar tidak ada kluster baru,” jelas Makarius Bere Nahak.

196

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR