Home Politik Sekolah Tutup, Pilkada Boleh, Petugas KPPS Pakai Seragam SMA

Sekolah Tutup, Pilkada Boleh, Petugas KPPS Pakai Seragam SMA

Bandung, Gatra.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tengah Pandemi Covid-19 memicu keprihatinan sejumlah pihak, pasalnya hajat demokrasi kali ini dilakukan di tengah angka penambahan kasus Corona tanah air yang sedang menanjak.

Sejumlah masyarakat menyayangkan sikap pemerintah yang lebih merestui Pilkada dibanding kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang telah terhenti hampir satu tahun.

Keinginan masyarakat agar pemerintah segera menggelar KBM tatap muka ditunjukkan oleh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kampung Cikondang, Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Petugas KPPS kompak memakai seragam sekolah menengah pertama (SMA) saat menggelar Pilkada Bandung, di TPS 03 Cikondang, Rabu (9/12).

"Kami sepakat memakai kostum seragam SMA, karena kami sedih sekolah belum dibuka, tapi Pilkada bisa," kata ketua KPPS 03 Cikondang, Karsidin (41), saat ditemui di lokasi.

Ia menjelaskan bahwa seragam sekolah yang dipakai petugas KPPS itu adalah milik anak-anak mereka yang sengaja dipinjam. Karsidin berharap pemerintah mempertimbangkan membuka kembali sekolah, mengingat pola belajar jarak jauh sudah tidak efektif.

"Kita berharap sekolah seperti biasa lagi. Terlalu lama di rumah jenuh. Belajar jarak jauh juga tidak efektif," jelasnya.

Diketahui, TPS 03 Cikondang memiliki 385 daftar pemilih tetap (DPT). Terdiri dari 192 pemilih laki-laki, 193 perempuan, dan 12 orang pemilih disabilitas. Hingga pukul 11.45 WIB, masyarakat yang menyalurkan hak pilihnya mencapai 80 persen dari total DPT.

KPPS juga menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dengan menyediakan tempat cuci tangan, wajib memakai masker, menjaga jarak, dan menyediakan tempat pencoblosan khusus bagi warga yang suhunya di atas 37,7 derajat Celcius.

"Kita pastikan pencoblosan di TPS ini sesuai standar Covid-19," pungkasnya. 

244