Tanggerang Selatan, Gatra.com - Calon Wali Kota Tanggerang Selatan (Tangsel) nomor urut 3, Benyamin Davine, mengklaim bahwa kemenangan sementara yang ditorehkan sebagaimana versi hitung cepat (quick count) bebas dari indikasi kecurangan.
Benyamin pascadeklarasi kemenangan sementara di Posko Pemenangan Ben-Pilar, Rabu (9/12), mengatakan, pihaknya pun sudah menyiapkan tim untuk menghadapi jika ada pihak yang melayangkan gugatan.
Ia pun mepersilakan jika kedua pasangan peserta Pilkada Tangsel nantinya mau mengajukan gugatan atas hasil pemilihan. "Tapi kan kita tunggu dulu semua prosesi di KPU ini selesai. Tapi kalau ada gugatanya, kita hadapi aja, enggak ada masalah," ujarnya.
Dibanding mempersoalkan dugaan kecurangan yang diarahkan padanya, Benyamin mengaku lebih fokus untuk kembali menjalani tugas sebagai Wakil Wali Kota Tangsel, sembari menunggu hasil resmi KPU dan pelantikan wali kota pada 14 April 2021 mendatang.
Meski demikian, ia berharap bahwa kedua pasangan bisa secara arif mengakhiri pesta demokrasi di Tangsel ini dengan bersama membantunya dan Pilar Saga dalam membangun Kota Tangsel.
"Saya besok langsung ngantor lagi saja, ngurus Covid, karena saya juga Wakil Ketua Satgas di Tangsel," ujar pria tang akrab disapa Ben itu.
Sebelumnya, Ben mengaku sangat dirugikan atas serangan fajar okum yang mengatasnamakan dirinya dan Pilar Saga. Ben membantah bahwa Form C dan bingkisan yang terdapat posternya tersebut adalah berasal dari tim Ben-Pilar.
"Kami langsung membuat laporan ke Bawaslu, melalui tim hukum Ben-Pilar, karena itu bukan dari tim kami. Ini juga sangat merugikan bagi kami," katanya.
Ben membantah bahwa terdapat tim Ben-Pilar yang merangkap sebagai perangkat atau organik dari KPU. Itu merupakan hal yang sangat ditentangnya. "Ini sangat merugikan. Sudah kami laporkan semua ke Bawaslu," ujarnya.
Sebelumnya, ditemukan adanya praktik pembagian formulir pemberitahuan agar warga mencoblos di Pilkada Tangsel dibarengi pemberian bingkisan bergambar Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan. Kejadian itu pun dicuit oleh akun twitter sejarawan Tangsel, Bonnie Triyana.
