Home Politik Sama-sama Jagoan PDIP, Jenderal Kalah Beruntung dari AKBP

Sama-sama Jagoan PDIP, Jenderal Kalah Beruntung dari AKBP

Pekanbaru, Gatra.com- Pangkat jenderal bintang dua ternyata belum bisa menjamin Irjend Pol (Purn) Wahyu Adi memenangkan pilkada Kabupaten Indragiri Hulu. Di sisi lain, pensiunan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Asmar, berpeluang menang sebagai Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti.

Berdasarkan penghitungan suara pada 9 pilkada di Riau versi hitung suara KPU per 10 Desember 2020 pukul 06.00 wib. Inspektur Jenderal Purnawirawan Wahyu Adi meraup 3.695 suara di pilkada Indragiri Hulu. Pada pilkada tersebut Wahyu Adi berduet dengan Supriati. Capaian suara itu berada dibawah torehan suara Rezita Yopi-Junaidi 6.182 suara, dan Rizal Zanzami-Yogi Susilo 5.781 suara. Namun, rangkuman suara itu baru mewakili 11% dari total keseluruhan tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Indragiri Hulu, yang mencapai 1021 TPS.

Pada pilkada Indragiri Hulu, Wahyu Adi-Supriati, diusung oleh koalisi besar yang digawangi PDI Perjuangan beserta PAN, Demokrat dan Perindo. Total jumlah kursi yang dimiliki pasangan ini mencapai 12 kursi.

Sementara itu pada pilkada Kabupaten Kepulauan Meranti, pensiunan AKBP Asmar yang menjadi Wakil Bupati bagi Muhammad Adil. Pada momen yang sama mendulang 23.191 suara, raihan tertinggi diantara 3 paslon lainnya. Torehan tersebut mewakili 60% dari total TPS yang ada di Kepulauan Meranti.

Sama seperti Irjend Pol Purnawirawan Wahyu Adi, AKBP Purnawirawan Asmar juga mendapat sokongan PDI Perjuangan. Bedanya,jika di Indragiri Hulu PDI P memberikan dukungan dengan membidik jabatan Bupati, maka di Kabupaten Kepulauan Meranti PDI P menyasar posisi jabatan Wakil Bupati. Pun begitu, duet Adil-Asmar hanya diusung dua partai, PKB-PDI P, kontras dengan koalisi jumbo pada pilkada Inhu.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris, mengatakan popularitas partai terkadang tidak sejalan dengan popularitas sosok yang diusung. Hal ini berimbas pada tidak sejalannya elektabilitas cakada dengan partai politik.

"Meski diusung oleh partai yang sama, namun elektabilitas dan popularitas ketokohan yang berbeda, bisa membuahkan hasil yang berbeda. Artinya pesan politik yang disuarakan figur dengan elektabilitas dan popularitas kuat, dapat lebih bepengaruh ketimbang nama besar partai politik,"jelasnya.

Dalam kasus pilkada Indragiri Hulu, sosok Irjend Pol Purnawirawan Wahyu Adi terbilang baru dalam kontestasi politik setempat. Adapun sosok Supriati sebagai pendamping, lebih menjual lantaran berstatus sebagai politisi senior Partai Golkar, dan telah dua kali memenangkan kursi DPRD Riau dari daerah pemilihan Indragiri Hulu dan Kuansing. Hanya saja pada pilkada 2020 , Partai Golkar memilih mengusung Rezita Yopi.

Disisi lain AKBP Asmar juga merupakan orang baru dalam hajatan politik di Kabupaten Kepulauan Meranti. Namun, Muhammad Adil sebagai calon Bupati merupakan pemain lama di pentas politik Kepulauan Meranti. Adil pernah menjadi DPRD Kabupaten Meranti, dan dua kali mewakili Kepulauan Meranti di DPRD Provinsi Riau.

16859

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR