Home Info Satgas Covid-19 Cerita Waswas Anggota KPPS Datangi Pasien Positif Covid-19

Cerita Waswas Anggota KPPS Datangi Pasien Positif Covid-19

Pemalang, Gatra.com - Tugas sebagai anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di pilkada Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah membuat Fathin Haris seperti sedang melakukan uji nyali. Sebab, dia harus mendatangi pasien positif Covid-19 yang sedang dirawat di rumah sakit.

Tugas tersebut membuat Fathin berisiko tertular virus corona. Rasa takut pun menyergap pria 25 tahun itu saat mendapat tugas. Meski demikian, dia tetap melakoninya agar pasien positif bisa tetap menyalurkan hak suaranya dalam pilkada.

"Saya diamanahi ketua KPPS untuk masuk ke ruang isolasi pasien positif Covid-19 yang mau mencoblos. Pertama sempat takut, tapi ya saya berani-beranikan. Seperti uji nyali," kata Fathin saat saat ditemui Gatra.com, Rabu (9/12).

Fathin merupakan anggota KPPS di tempat pemungutan suara (TPS) 13 Kelurahan Bojongbata, Kecamatan Pemalang. TPS ini berada di kompleks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr M Ashari Pemalang.

Selain warga Kelurahan Bojongbata yang tinggal di sekitar rumah sakit, TPS tersebut juga untuk melayani pegawai rumah sakit yang tetap masuk kerja saat pilkada, pasien sakit biasa, dan pasien positif Covid-19.

Sehari-hari Fathin bekerja sebagai perawat di RSUD Dr M Ashari. Meski demikian, mendatangi pasien yang terpapar virus corona adalah pengalaman pertama baginya.

"Biasanya saya bertugas melayani rapid test saja, jadi ya sempat takut. Tapi anggota KPPS yang lain juga tidak ada yang berani. Jadi saya sendiri yang lakukan," ujarnya.

Fathin mengungkapkan, terdapat dua pasien positif Covid-19 yang menggunakan hak pilihnya. Dua pasien itu dirawat di ruang isolasi Rajawali dan Ababil.

"Pasien positif Covid-19 yang memang sudah menyatakan akan mencoblos hanya ada dua orang. Pas saya datangi di ruang isolasi, responnya bagus. Alhamdulillah berjalan lancar," ungkap Fathin.

Saat menjalankan tugas berisiko itu, Fathin mengenakan baju hazmat dan alat pelindung diri lengkap mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Proses pengambilan suara juga dilakukan sesuai prosedur dan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Pas masuk ke ruang isolasi, saya serahkan surat suara sama paku buat mencoblos. Kemudian saya hadap belakang untuk menjaga kerahasiaan pasien saat mencoblos. Setelah selesai saya ambil surat suaranya, saya masukan plastik dan disemprot disinfektan," cerita Fathin.

Setelah selesai menjalankan tugasnya, Fathin langsung disemprot menggunakan cairan disinfektan. Selanjutnya baju hazmat dan APD yang dikenakkan dilepas. "Setelah selesai lega. Insya Allah aman. Semoga aman-aman saja," ujarnya.

Ketua KPPS TPS 13, Sutono mengatakan, di TPS 13 jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 389 orang. Mereka adalah warga yang tinggal di tiga RT di Kelurahan Bojongbata.

"Kemudian ada Daftar Pemilih Tambahan sebanyak 103 orang. Mereka pegawai rumah sakit yang piket pagi, termasuk pasien penyakit biasa ada tiga orang dan pasien Covid-19 dua orang," ujarnya.

256