Magelang, Gatra.com - Ternak milik warga lereng Merapi yang diungsikan akan diberi barcode atau kode batang untuk keamanan dan kemudahan data. Barcode tersebut sekaligus sebagai identitas. Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan, saat ini untuk menangani data terkait pengungsian Merapi harus mengedapankan digitalisasi. Cara ini akan mempercepat kinerja dan hasilnya akurat, serta optimal.

"Salah satunya dengan memberi kode batang (barcode) pada ternak yang nantinya akan ikut diungsikan. Saya sudah berdiskusi dengan Kominfo kaitan digitalisasi. Melalui barcode ini pada hewan ternak akan diketahui punya siapa, di mana, bagaimana kondisinya, sampai diungsikan di mana harus jelas," katanya Kamis (10/12).

Zaenal juga menegaskan bahwa pengungsian warga juga harus di data secara digital. Data yang dimasukkan seperti asal pengungsi, lokasi tujuan sampai apa saja kebutuhan mereka.

Dikatakan pula, bahwa dalam pengungsian ini ada kategori kelompok rentan, di mana mereka perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus. Mereka yang masuk kategori ini seperti manula, ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, serta difabel.

"Untuk kelompok rentan aplikasi Janoko telah dibuat oleh Dinas Kominfo yang bisa menjangkau data terkait pengungsi kelompok rentan. Semua pihak harus menjalin sinergi dalam menangani kondisi Merapi, saya harap zero korban," katanya.