Bantul, Gatra.com - Meski belum tahu berapa dan kapan menerima vaksin Covid-19, Dinas Kesehatan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar pelatihan bagi vaksinator dan petugas puskesmas.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Bantul, Abednego Dani Nugroho, menyatakan pihaknya sudah mengajukan permohonan vaksin ke pemerintah pusat.
"Yang kami prioritaskan untuk mendapatkan vaksin awal adalah para tenaga kesehatan. Ada sebanyak empat ribu nakes yang sudah kita daftarkan," kata dia, Sabtu (12/12).
Meski tidak tahu kapan datangnya vaksin, Dinas Kesehatan Bantul akan menggelar pelatihan daring kepada petugas pemberi vaksin di puskesmas pada pekan depan.
Selain pelatihan, bersama BPJS, Dinas Kesehatan Bantul akan mendata kepesertaan warga Bantul dalam BPJS pada 16 Desember terkait pemberian vaksin. Dari pendataan ini, jumlah kebutuhan vaksin untuk Bantul akan diketahui.
Menurut Dani, selain di 27 puskesmas di Bantul, vaksin akan diberikan di RSUD Panembahan Senopati dan RSPAU Hardjolukito. Dalam skema rencana Dinas Kesehatan Bantul, pemberian vaksin akan memperhatikan sejumlah hal, sepeti kondisi kesehatan calon penerima pasien, usia, hingga ada tidaknya penyakit penyerta.
Adapun RS Universitas Islam Indonesia (UII) Bantul telah membuka pemesanan vaksinasi Covid-19. "Sampai sekarang masih tahap reservasi oleh calon pasien. Soal harga atau merk vaksinnya, kami menunggu kebijakan pemerintah," kata Humas RS UII Indra Lestari.
Untuk pemesanan vaksin di RS UII itu, pasien dipersilakan mendaftar melalui aplikasi pesan. Menurutnya, pemesan mesti menunggu 1-2 bulan untuk vaksinasi.
