Home Kesehatan 5 Tahun “Nginceng Wong Meteng”, Apa Hasilnya?

5 Tahun “Nginceng Wong Meteng”, Apa Hasilnya?

Semarang, Gatra.com – Angka kematian ibu di Jawa Tengah sempat tinggi pada era awal kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo. Angka itu berhasil ditekan melalui gerakan “Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng” alias 5NG pada pertengahan 2015.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo pun berbagi tips dan strategi penurunan angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Jawa Tengah, saat webinar Peringatan Hari Ibu 2020 bertajuk “Peran Lintas Sektor Dalam Penyelamatan Ibu” yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan, Selasa (15/12).

“Keselamatan ibu hamil dan melahirkan bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga keluarga, masyarakat, dan sangat penting pemerintah harus hadir,” ujar Atikoh dalam keterangan tertulisnya.

Dia menyebut, di Jawa Tengah sudah mencanangkan program “Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng” atau 5NG, untuk keselamatan ibu dan anak mulai hamil hingga melahirkan. Program tersebut cukup efektif mengurangi angka kematian ibu dari tahun ke tahun. “Sebelum ada program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng angka kematian ibu di Jawa Tengah cukup tinggi. Namun, belakangan trennya menurun,” paparnya.

Atikoh menyebut kematian ibu hamil dan melahirkan cukup tinggi terjadi pada 2014 dengan jumlah 711 kasus. Namun, angka itu terus turun menjadi 619 kasus pada 2015, 602 kasus pada 2016. Lalu, 475 kasus pada 2017, 421 kasus pada 2018, dan turun lagi menjadi 416 kasus pada 2019.

Penurunan angka kematian tersebut berkat sinergi semua pihak dalam melakukan 5NG, termasuk peran PKK Jawa Tengah yang aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terkait keselamatan ibu.

“Mulai dari 2015 persoalan ini dikeroyok agar dapat terselesaikan. Selain pemerintah, organisasi kemasyarakatan, tokoh dan PKK. Hingga angka kematian ibu, trennya menurun,” tandasnya.

 

4589