Home Kesehatan Zona Merah Lagi, Bandung Barat Terapkan WFH 50 Persen

Zona Merah Lagi, Bandung Barat Terapkan WFH 50 Persen

Bandung, Gatra.com - Pemkab Bandung Barat bakal memperketat penerapan protokol kesehatan Covid-19 di wilayahnya. Pasalnya, saat ini Kabupaten Bandung Barat masuk menjadi wilayah resiko penyebaran Covid-19 tinggi atau zona merah. 

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, perketatan prokes tersebut sebagai upaya menekan lonjakan penyebaran Covid-19 di KBB yang cukup signifikan saat ini.

"Kita terus berupaya dengan jajaran Forkopimda KBB dan tentu saja sebelum Natal ini kita zonanya harus sudah berubah kembali," katanya kepada wartawan, Selasa (15/12).

Aa Umbara menambahkan, lonjakan tersebut tidak dapat dihindari jika masyarakat memang kurang disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Terlebih Kabupaten Bandung Barat merupakan wilayah tujuan wisatawan untuk menghabiskan waktu liburan.

"Upaya kita harus betul-betul ketat jaga prokesnya. Terutama kepada pengusaha wisata harus lebih diperketat sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19," katanya.

Pihaknya pun berupaya maksimal menurunkan angka penyebaran Covid-19 di lingkungan perkantoran Pemkab Bandung Barat yang saat ini juga mengalami lonjakan. Oleh karena itu, saat ini diberlakukan Kerja dari Rumah atau WFH 50 persen bagi ASN.

"Tetapi barangkali untuk mengantisipasi Natal dan Tahun Baru, Forkopimda KBB dengan BPBD, Dishub dan Satpol PP kita buka posko di Lembang dekat alun-alun," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB Hernawan Widjajanto mengatakan, ASN KBB yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah enam orang. Keenamnya merupakan kontak erat dari 14 ASN yang terlebih dahulu positif. 

"Iya bertambah enam orang lagi yang positif. Total kontak erat yang ikut swab test Senin pekan lalu ada 137 orang. Sisanya negatif," katanya.

Dari 14 ASN yang terlebih dahulu terkonfirmasi positif COVID-19, beberapa orang di antaranya ada yang sudah sembuh. Sementara enam orang kontak erat yang positif, saat ini menjalani isolasi mandiri. 

"Sebetulnya semua ASN yang positif itu hanya isolasi mandiri dan sekarang sudah ada beberapa yang sembuh. Yang enam orang juga cukup isolasi mandiri saja, karena engga ada gejala klinis," katanya.
 

173