Karanganyar, Gatra.com - Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) ke 162 desa di Kabupaten Karanganyar disalurkan Bank Daerah Karanganyar mulai 2021. Mekanisme ini diklaim menguntungkan pihak desa, pemerintah kabupaten maupun perbankan.
Direktur Utama PT BPR BDK, Haryono, mengatakan, sudah mengantongi surat keputusan bupati Karanganyar perihal kerja sama pencairan DD dan ADD. Dana bersumber APBN yang disalurkan ke 162 desa di Karanganyar pada 2021 diprediksi mencapai Rp250 miliar.
"Bukan tanpa alasan mempercayai Bank Daerah Karanganyar dalam penyaluran DD dan ADD. Angka kredit bermasalah (NPL) 0,4% tahun ini. Harapannya tahun depan nol. Selain itu, kantor kasnya sudah ada di tiap kecamatan di Karanganyar. Ditambah satu kantor cabang. Silakan jika kades dan bendahara mengambil dana di kantor cabang maupun kantor kas di kecamatan," kata Haryono kepada Gatra.com di Karanganyar, Rabu (16/12).
Sebelumnya, penyaluran DD dan ADD melalui Bank Jateng. Mekanisme penyaluran mendatang hanya memindahkan rekening ke Bank Daerah Karanganyar. Bahkan Haryono membuat loket khusus pelayanan DD dan ADD yang terpisah dari nasabah reguler. Ia mengklaim pemda beruntung mempercayai bank yang dipimpinnya.
"Mulai semester II tahun depan sudah bisa pelaporan online untuk penyerapan DD dan ADD yang bisa diakses Dispermasdes. Kades maupun perangkat desa juga akan lebih mudah mengakses program kami," ujarnya.
Dengan adanya dana ADD dan DD yang dikelola, nantinya BDK bisa lebih leluasa dalam mengelola dana milik masyarakat yang disimpan di bank tersebut.
"Ini jadi funding yang bagus. Bisa jadi cadangan likuiditas karena selama ini, cadangan likuiditas kami senilai Rp60 miliar, adalah dana dari masyarakat. Nantinya, cadangan likuiditas ini bisa dari ADD dan DD. Sementara dana Rp60 miliar yang selama ini stand by, bisa dilempar ke masyarakat," katanya.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan Bank Daerah Karanganyar ditarget mengembangkan usahanya. Kemitraan dengan salah satu perusahaan milik Pemkab Karanganyar ini juga bertujuan memberdayakan UMKM.
