Home Ekonomi Perbankan Tahan KPR, Pengembang Gigit Jari

Perbankan Tahan KPR, Pengembang Gigit Jari

Semarang, Gatra.com - Kalangan Perbankan nampaknya masih dihantui bayang-bayang pandemi, sehingga masih sulit untuk merealisasikan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Dengan kondisi ini para pengembang hanya bisa gigit jari karena mengalami kesulitan untuk merealisasikan penjualan, di tengah mulai meningkatnya permintaan rumah dan 90% melalui KPR.

Pengurus DPD REI Jateng Bidang Perbankan Nur Widi mengatakan, selama pandemi Covid-19, pengembang banyak kesulitan dalam merealusasikan KPR. Padahal kata dia, realisasi KPR juga akan sangat mendukung upaya pemulihan ekonomi.

"Namun kondisi pandemi ini membuat perbankan dihantui oleh NPL," katanya, saat ditemui dilokasi pameran Properti Expo ke 7 di Mal Ciputra Semarang, Selasa (16/12).

Dia menyebutkan, sektor properti menjadi salah satu penggerak ekonomi. Jika Properti bergerak kata dia, akan ada 170 bisnis ikutannya juga akan bergerak.

Namun, sayangnya perbankan masih sulit sekali untuk menyetujui pengucuran KPR. Inilah yang menjadi kendala pengembang saat ini. Kondisi ini tidak dialami oleh pengembang saja tetapi juga industri lainnya.

"Ini tentunya menjadi PR bagi REI, yang akan meminta perbankan untuk bisa memahami kondisi, sehingga pemulihan ekonomi nasional bisa segera diwujudkan.Sedangkan untuk permintaan rumah sudah mulai membaik," tandasnya.

Anggota DPD REI Jateng lain, Dibya K Hidayat yang juga ketua pameran Properti Expo, menambahkan, masih sulitnya realisasi KPR membuat para pengembang merasa khawatir dengan perkembangan bisnis properti di Jawa Tengah.

Sampai saat ini kata dia, realusasi KPR belum ada pergerakan yang signifikan dari perbankan, dikarenakan perbankan ingin mengurangi resiko NPL yang tinggi, akibat program restrukturisasi utang. Kalau KPR belum normal usaha pengembang untuk meningkatkan penjualan masih belum normal juga.

"Penjualan rumah setiap akhir tahun mengalami peningkatan signifikan. Namun akibat pandemi ini pengembang masih menunggu, karena belum adanya kemudahan KPR," tambahnya.

Dia berharap pada akhir tahun ini penjualan rumah bisa sedikit bergeliat seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu terkait dengan Property Expo ke -7, hanya diikuti oleh empat pengembang perumahan menengah ke atas, yakni , BSB City, BSB Village, Eka Griya Lestari, dan PT Kini Jaya Pameran berlangsung mulai tanggal 10-22 Desember 2020.

"Kami berharap dari pameran ini mampu mendongkrak penjualan rumah," imbuhnya.

589