Home Info Satgas Covid-19 Januari, Karanganyar Batal Belajar Tatap Muka

Januari, Karanganyar Batal Belajar Tatap Muka

Karanganyar, Gatra.com - Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah per 1 Januari 2021 batal. Alasannya, kasus Covid-19 masih tinggi sedangkan vaksin juga belum bisa diedarkan kepada masyarakat.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, PTM menyasar para peserta didik berusia remaja dan anak-anak. Mereka dianggap rentan tertular Covid-19. Apabila PTM digelar, mereka kurang siap menerapkan protokol kesehatan (prokes).  

"Januari belum saya izinkan anak sekolah tatap muka. Apapun itu, saya masih mengkhawatirkankarena mereka generasi yang harus sehat," katanya kepada wartawan di Gedung DPRD Karanganyar, Kamis (17/12).

Ia tak mau mengambil risiko penularannya saat ruang belajar diramaikan peserta didik. Menurutnya, kesehatan mereka lebih penting dibanding urgensi menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah. Keputusan menunda PTM sudah disampaikannya ke jajaran Dinas Pendidikan agar meneruskannya ke manajemen sekolah formal maupun non formal. 

Meski demikian, ia mempersilakan berbagai inovasi pembelajaran daring maupun luring. Misalnya dengan home visit oleh guru ke kelompok belajar beranggota terbatas dan pemberian materi belajar via aplikasi ponsel.

"Silakan pembelajaran jarak jauh dengan daring asalkan nuansanya menggembirakan dan jangan memberatkan orangtua maupun siswa," katanya.

Lantaran penundaan PTM belum bisa dipastikan sampai kapan, ia berharap para peserta didik maupun orangtua dan para pengajar memahami kondisi di masa Pandemi Covid-19.

Seperti halnya PTM, Juliyatmono juga meminta penyelenggara hajatan menunda kegiatan pesta. Khususnya acara hajatan yang belum terjadwal.

"Bagi sudah terlanjur memutuskan tanggal hajatan, silakan diteruskan. Asalkan dengan sistem banyu mili (datang tidak berombongan, durasi singkat langsung pulang). Patuhi prokes," katanya.

Ia menyebut esensi acara pernikahan pada ijab kabul. Sedangkan resepsi bersifat tidak wajib. Dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, lebih baik menjalankan esensinya saja.

"Siapapun menghendaki ada acara hajatan pernikahan. Tapi kalau belum dijadwal, lebih baik dibatalkan saja. Cukup dengan ijab kabul, sah," katanya.

519