Home Kesehatan Berkarya dan Bekerja Jadi Terapi Psikis Survivor Kanker

Berkarya dan Bekerja Jadi Terapi Psikis Survivor Kanker

Jakarta, Gatra.com- Berkarya, bekerja menjadi salah satu terapi psikis bagi survivor. Sebab dengan kembali berkarya akanmembuat dirinya merasa berharga dan merasa normal kembali.

“Survivor kanker payudara sebaiknya tidak berhenti berkarya," ujar Ahli Bedah Onkologi, Dr. Walta Gautama, Sp.B(K)Onk dalam diskusi media bertajuk Haruskah Survivor Kanker Payudara Berhenti Berkarya?” yang diselenggarakan Pfizer Indonesia, Kamis (17/12).

Menurut Walta, mengembalikan rasa normal merupakan salah satu cara mengembalikan rasa percaya diri yang akan menjaga kualitas hidup survivor kanker payudara. Bahkan dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, hal tersebut jangan dijadikan sebagai penghambat.

"Kesiapan survivor kanker payudara untuk mulai berkarya tidak hanya bergantung pada kondisi fisik dan psikis pasien. Namun juga tergantung pada jenis pekerjaannya," tuturnya.

Walta menjelaskan, beberapa persiapan yang harus diperhatikan survivor kanker payudara sebelum kembali aktif bekerja dan berkarya. Seperti memperhatikan hasil kesehatan fisik dan melakukan program rehabilitasi fisik tertentu jika diperlukan.

Juga menyesuaikan gaya hidup baru dengan memperhatikan hal-hal yang perlu disiapkan selama proses kembali berkarya. Serta memperhatikan variabel dan jenis risiko pada pekerjaan yang ada untuk disiapkan sebelum memulai bekerja.

Kemudian mempersiapkan fisik dan juga memperhatikan aspek kesehatan fisik. "Pasien adalah orang yang paling tahu kapan ia secara fisik dan mental siap untuk berkarya kembali, jelas Walta.

Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Agum Gumelar menambahkan, survivor kanker payudara dapat terus berkarya sebagai bagian penting dari upaya menjaga kualitas hidup. Disini juga penting peran keluarga, pendamping dan lingkungan untuk memberikan dorongan dan dukungan.

"Kami mendorong para survivor kanker payudara tetap melakukan aktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan. Tetap melakukan hobinya, menularkan semangat positif di lingkungannya maupun kepada sesama penyintas kanker payudara," papar Linda.

Hal ini menurut Linda penting, agar kualitas hidup survivor kanker payudara dapat terus terjaga dengan tetap produktif sesuai dengan kondisi fisik dan psikis survivor. Juga untuk tetap melakukan hobi dan kegemaran mereka untuk mengurangi kejenuhan dan stres. 

174