Home Ekonomi Presiden: Pelabuhan Patimban Kunci Penghubung Antarkawasan

Presiden: Pelabuhan Patimban Kunci Penghubung Antarkawasan

Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Subang, Jawa Barat akan menjadi kunci penghubung antarkawasan industri manufaktur, pariwisata, dan sentra-sentra pertanian, serta menopang percepatan ekspor.

“Dengan lokasinya yang strategis di antara Bandara Kertajati dan kawasan industri di Karawang dan Purwakarta, saya yakin keberadaan pelabuhan Patimban ini akan menjadi kunci penghubung antarkawasan,” katanya dalam acara soft launching Pelabutan Patimban, secara virtual, Minggu (20/12).

Jokowi menambahkan, saat ini Pelabuhan Patimban sudah siap melayani 3,75 juta peti kemas. Bahkan, di tahap ketiga nanti, pelabuhan ini akan memiliki kapasitas hingga 7 juta peti kemas. Selain itu, diprediksikan dalam 15 tahun ke depan, Pelabuhan Patimban akan mampu menciptakan 4,3 juta lapangan pekerjaan.

“Saya senang memperoleh laporan bahwa pada fase pertama ini pelabuhan Patimban sudah siap melayani 3,75 juta petikemas dengan kapasitas car terminal sebesar 218 ribu mobil CBU (Completely Built Up) dan nantinya menjadi 600 ribu kendaraan,” ujarnya.

Diharapkan, kehadiran Pelabuhan Patimban akan meningkatkan ekspor otomotif Indonesia ke pasar global. Selain itu, Jokowi juga menyebut Pelabuhan Patimban ini harus ekspor produk-produk yang menggerakkan ekonomi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sektor pertanian, industri kreatif, serta sektor lainnya.

“Untuk itu saya minta kepada para menteri, gubernur, bupati, dan para walikota, serta pejabat-pejabat terkait agar bersama-sama pelaku UMKM, koperasi, dan perusahaan swasta untuk memaksimalkan infrastruktur yang sudah kita bangun ini dalam rangka menggairahkan ekonomi rakyat kita dan meningkatkan kesejahteraan rakyat kita,” tegasnya.

Terakhir, Jokowi berpesan agar Pelabuhan Patimban dapat semakin terkonsolidasi dengan pengembangan industri dan perekonomian lokal, serta memberikan kecepatan pelayanan di bidang logistik. Sehingga, produk-produk ekspor Indonesia semakin efisien, berdaya saing, serta kompetitif di pasar global.

321