Akhir tahun ini, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen (Pol) Heru Winarko masuk masa pensiun. Selama 35 tahun mengabdi di Korps Bhayangkara, Heru banyak ditempatkan pada posisi strategis. Tidak hanya di Korps Kepolisian, tetapi juga pada institusi lain, seperti Kemenkopolhukam dan KPK sebagai Deputi Penindakan.

Bagi Heru, menjalani profesi sebagai penegak hukum merupakan passion. Ia menjalankan tugasnya dengan rasa gembira dan ikhlas. Heru masih ingat betul setiap detail kasus yang ditangani. Ternyata, Heru pernah bekerja dalam satu tim dengan dua petinggi Polri, yakni Tito Karnavian dan Idham Aziz yang kemudian menjadi Kapolri.

Kepada Arif Sugiono dari GATRA, Heru baru-baru ini menceritakan bahwa pada Juni 2008 ketika menjabat Kapolres Jakarta Utara, menangani kasus "Insiden Monas" yang menyebabkan sejumlah korban luka. Ia beranggapan, tidak mungkin menyelesaikan kasus tersebut langsung di lapangan. "Kemudian, saya yang masuk ke Petamburan," ucapnya.

Heru masuk ke wilayah Petamburan hingga ke gang-gang untuk mengamankan sejumlah orang, termasuk Ketua FPI Muhammad Rizieq Shihab (MRS). "Saat itu, Pak Tito dan Pak Idham juga ditugaskan dan membentuk tim lain untuk berjaga," katanya. Ketika itu, Tito Karnavian masih di Kesatuan Densus 88.

Bersama Idham Aziz, Heru juga punya banyak kenangan dalam masa tugas di Kepolisian Republik Indonesia. "Kita pernah sama-sama menjadi Kapolsek di Bandung," ucapnya.

Cerita tentang tugas bersama dua perwira tinggi yang kemudian menjabat orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini masih membekas dalam benak Heru Winarko, hingga jelang purnatugas di badan negara yang mengurusi soal penyalahgunaan narkotika.