Palembang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menargetkan santri tani dapat segera terbentuk di 17 kabupaten dan kota di wilayahnya. Hal tersebut tentunya dapat menjadi kekuatan daerah dalam mengembalikan kejayaan Sumsel sebagai lumbung pangan.

Untuk mewujudkan itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru meminta Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Santri Tani (Santani) Indonesia provinsi setempat sesegera mungkin membentuk DPD Santani di tiap daerah.

“Kehadiran DPW Santani Indonesia ini sesuai visi misi kita untuk mengembalikan kejayaan Sumsel sebagai lumbung pangan nasional,” ujar Deru di Palembang, Rabu (23/12).

Menurut dia, Sumsel sebagai provinsi ke lima penghasil pengan terbesar di Indonesia tentunya perlu dukungan yang kuat bagi semua elemen. Dengan begitu, Sumsel akan menjadi provinsi yang produksi pangan terbesar sehingga mampu surplus.

Dirinya pun meyakini atas dukungan dari DPW Santani Indonesia. Pasalnya, para santriwan dan santriwati tersebut luar biasa tidak hanya identik dengan membaca dan menulis, serta mengahfal Al-Quran.

“Ya, mereka juga bisa diberdayakan secara mandiri dan mampu bertani. Misal bisa menggarap sawah, bercocok tanam, menyadap karet, serta lainnya,” ungkap dia.

Sementara itu, Ketum Santani DPW Provinsi Sumsel, KH. Yuristani Al Palimbani mengatakan sesuai arahan pemimpin di Sumsel, sebagai perpanjangan tangan dari pusat pihaknya segera membentuk DPD Santani di setiap kabupaten dan kota.

“Tentunya, sesuai dengan visi misi Gubernur Sumsel menjadikan Sumsel lumbung pangan, kita siap berkolaborasi,” tutup dia.