Home Kesehatan Biasa Tampung Ribuan, Misa Natal Dibatasi 300 Orang Saja

Biasa Tampung Ribuan, Misa Natal Dibatasi 300 Orang Saja

Pekalongan, Gatra.com - Ibadah Misa Natal di Kota Pekalongan, Jawa Tengah digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Jemaat yang datang ke gereja dibatasi maksimal 300 orang.

Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz mengatakan, gereja yang akan menggelar ibadah Natal sudah menyiapkan sarana penerapan protokol kesehatan. Hal itu berdasarkan pemantauan yang dilakukan Saelany bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) di tiga gereja, Rabu (23/12).

Tiga gereja yang didatangi tersebut yakni Gereja Bethel Maranatha di Jalan Diponegoro, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Jetayu, dan Gereja Santo Petrus di Jalan Patiunus. “Dari hasil monitoring hari ini, menurut kami ketiga gereja yang kami datangi sudah siap melaksanakan peringatan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dengan protokol kesehatan yang diperketat," kata Saelany.

Menurut Saelany, selain sudah menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan, jumlah jemaat yang melakukan ibadah di gereja nantinya juga dibatasi agar tidak ada kerumunan. "Gereja yang biasanya menampung ribuan jemaat, nanti yang bisa masuk hanya 200 sampai 300 orang jemaat saja secara bergantian dalam sekali peribadahan,” ujarnya.

Saelany juga memastikan kesiapan pengamanan gereja yang akan dilakukan TNI, Polri dan instansi terkait lainnya. "Semuanya sudah cukup bagus dan matang mudah-mudahan rangkaian perayaan ibadah Natal untuk umat Kristiani nanti bisa berjalan lancar, aman, dan tertib," ujarnya.

Pastur Paroki Gereja Santo Petrus Kota Pekalongan, Romo Martinus Ngarlan menjelaskan, ibadah Misa Natal akan digelar dua hari pada 24 dan 25 Desember dengan jumlah jemaat terbatas, yakni maksimal 300 orang dalam sekali ibadah.

Selain itu, jemaat lanjut usia dan jemaat yang mempunyai anak berumur di bawah 10 tahun dan lanjut usia (lansia) diimbau untuk mengikuti misa secara daring dari rumah melalui live streaming.

"Kami sudah siapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Jemaat yang datang ke gereja wajib memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun. Akses keluar masuk jemaat sudah kami atur, begitu juga tatanan letak kursi jemaat sudah diberi jarak. Selain itu, dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala," jelasnya.

203

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR