Home Ekonomi Hadapi Nataru, BI NTT Siagakan Uang Tunai Rp2,4 Triliun

Hadapi Nataru, BI NTT Siagakan Uang Tunai Rp2,4 Triliun

Kupang, Gatra.com - Menghadapi hari raya Natal 2020 dan tahun baru 2021, Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT memroyeksikan kebutuhan uang tunai di masyarakat NTT meningkat sebesar 3% dari tahun 2019 sebesar Rp2,3 triliun menjadi Rp2,4 triliun di tahun 2020.

“Proyeksinya Rp2,4 triliun. Namun untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai di seluruh wilayah Provinsi NTT, kami dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Timur, menyediakan uang kartal sebesar Rp2,7 triliun,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, dalam siaran pers yang diterima Gatra.com, Kamis (24/12).

Jumlah tersebut terdiri dari Uang Pecahan Besar (UPB) sejumlah Rp2,5 triliun dan Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar Rp180 miliar.

“Persediaan uang tunai tersebut telah disiapkan untuk wilayah Kota Kupang dan sekitarnya. Selain itu, ada di sembilan kas titipan, mulai dari Alor, Atambua, Ende, Lembata, Maumere, Ruteng, Waikabubak, Waingapu, dan Labuan Bajo," kata Ariawan.

Untuk mempermudah dan memenuhi kebutuhan uang tunai di seluruh wilayah Provinsi NTT, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT melakukan langkah-langkah, di antaranya memperluas jangkauan layanan penukaran uang.

“Untuk memudahkan pelayanan, Bank Indonesia Perwakilan NTT mewajibkan semua perbankan umum dan pengelola kas titipan disiagakan untuk melayani penukaran uang kepada masyarakat. Frekwensi pelayanan kas keliling juga ditingkatkan dari kondisi sebelumnya.

“Petugas kas titipan dan kas keliling selalu siaga untuk melayani kebutuhan masyarakat, terutama bank pengelolah kas keliling di 9 kas titipan ,” katanya.

Lebih lanjut Ariawan menyampaikan, layanan penukaran uang yang dilakukan perbankan, baik di Kupang maupun di daerah-daerah, tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19.

“Untuk mencegah penyebaran Covid -19, semua pelayanan untuk kebutuhan masyarakat menghadapi hari raya Natal dan tahun baru tetap mengdepankan protokol kesehatan," ujarnya.

97